17 juni 2012, at
Dieng Plateu..
Alarm HP ku
berbunyi. Jam sudah menunjukkan pukul 04.30. ini adalah hari minggu yang
seharusnya aku bisa bangun siang, dan menuntaskan tidurku yang tak nyenyak
semalam ini. Udara dingin masih menusuk tulang, namun aku harus segera bangun
dari tempat tidurku, dan bersiap-siap. Minggu ini aku dan teman-teman dari GTS
team beserta keluarga(Bagi yang membawa keluarga) berencana berlibur bersama ke
Dieng Plateu.
Jadwalnya si kumpul
jam 05.30 dan berangkat pukul 06.00. jam 05.50 mba Eppi baru menjemputku,
karena harus mengambil sarapan untuk teman-teman. Hemm, sudah agak mulur dari
waktu yang di tentukan. Jam 6 lebih aku dan Mbak Eppi sampai di kantor,
ternyata baru segelintir orang yang sudah datang. Parahnya, temanku yang kost di
belakang kantor pun ikut-ikutan terlambat datang. Alasannya karena kesiangan. Coba
kalo perjanjian awalnya kumpul jam 5 pasti jam 6 udah kumpul semua yah? Hehee..
Setelah semua tim
datang, kita bergegas menuju mobil pilihan masing-masing. Ada 1 mobil kantor,
dan 2 mobil yang di datangkan secara khusus untuk mengantarkan kami berlibur. Tak
di sangka-sangka mas Ikbal datang bersama tunangannya. Sontak heboh seluruh
teman-teman, apalagi yang 1mobil denganku, hemm cewek semua kecuali pak Sopir
dan mas Ovit sang koordinator. Udah deh, belum apa-apa udah pada nggosip.
Memang tak sesuai perjanjian awal, yang tidak memperbolehkan membawa tunangan
apa lagi pacar.
Setelah menjemput
ibu kita kartika mobil melaju kencang. Selama perjalanan ada yang sibuk dengan
bekalnya, ada yang sibuk dengan BB nya, ada yang tidur pulas. Katanya si dekat
tempatnya, eh berangkat setengah 7 muter-muter dulu akhirnya sekitar jam
setengah 11 kami baru sampai di pintu selamat datang. Setelah membayar tiket
masuk, kami menuju lokasi pertama yaitu Candi Arjuna dkk, kawah dan telaga
warna.
Dalam perjalanan
menuju ke candi Arjuna, aku tertarik mencoba permainan Flying Fox. Meskipun aku
sangat takut dengan ketinggian, namun untuk permainan satu ini aku tak takut
hehe. Karena bisa melayang-layang di udara sana. Bisa saingan sama-burung.
Meskipun hanya 100m dan terbang di atas rumput dengan biaya super murah hanya
Rp 5000 untuk sekali permainan, aku cukup puas. Tadinya udah lemes dan mual,
sekarng lebih semangat.
Setelah bermain
flying fox, kami bergabung dengan teman-teman ke candi Arjuna dkk. Konon
katanya, Candi Arjuna adalah candi tertua di antara candi-candi yang lain. Ada
4 candi di kawasan candi Arjuna ini.
Hanya sebentar di
kawasan ini, kami segera naik kembali. Tujuan selanjutnya adalah museum dieng
Kailasa. Disana kami bisa melihat arca peninggalan jaman dahulu kala, dan
menyaksikan teater yang berdurasi 10menit. Masuk ke ruang teater ada
pemandangan yang menggelitik buautku, teater di putar menggunakan LCD Epson dan
layar Focus, woww.. salah dua produk GTS. Tapi kira-kira ambil dari mana yahh?
Jadi penasaran saya. Dengan semboyan be the first aku dan mbak Eli memilih
tempat duduk deret paling depan. Biar ga terhalang sama yang lain. Maklum,
tubuhku kan mungil hehe. Yang membuat kurang nikmat adalah bau cat yang mungkin
belum lama. Jadi mengurangi kenyamanan ku.
Usai menyaksikan
pertunjukan sejarah dieng yang katanya dari kata Di Hyang, kami istirahat
sejenak untuk menunaikan shalat dzuhur. Usai shalat dzuhur, bergabung bersama
teman2 di warung sekitar lokawisata. Perjalanan selanjutnya adalah makan siang.
Sempat bingung juga karena harus mencari tempat makan yang luas, hihihi. Biar
muat semua. Langsung deh sang koordinator memesan menu makan ayam goreng. Heran
saya, di tempat yang dingin seperti dieng ada juga yang minum es. Padahal sejak
berangkat pun aku tak melepas jaket. Lebih mengherankan lagi menu makan yang
terdiri dari ayam kampung, nasi, lalap, sayur hanya di hargai 12ribu. Untuk
ukuran di tempat wisata menurut kami itu sangat murah. Saya pun sempat bengong
mendengarnya.
Makan siang usai,
perjalanan di lanjutkan ke Kawah Sikidang. Bau belerang sudah tercium dari
jauh. Uuh...amat sangat menyengat. Kami mencoba mendekat ke kawah. Meskipun
sudah memakai masker, ternyata bau masih tetap tercium, kan maskernya ga kedap
bau hehe. Bisa di bayangkan jika kita masuk ke kawah sana. Betapa panasnya.
Cukup lama kami berada di sekitar kawah, berfoto-foto melihat-lihat
pemandangan.
The next trip yaitu
telaga warna. Tempat yang paling membuatku penasaran. Warna apa saja yang ada
di dalam telaga. Terakhir aku membaca sejarahnya pada saat aku masih di TK. Dan
payahnya sekarang aku sudah lupa. Subhanallah, satu lagi Allah menunjukkan
Kebesaran-Nya melalui pemandangan yang indah di telaga warna. Dengan hamparan
yang begitu luas, air yang ku lihat pertama berwarna biru. Lagi-lagi kami
berfoto ria. Pak Boss pun ga mau ketinggalan narsis hihi. Sedang berpose,aku di
kagetkan dengan meluncurnya mas Kemal (marketingnya GTS) meluncur di atas
telaga. Oh my God, lagi-lagi ia dan mas Ovit bermain flying fox. Tuntas
berfoto, aku dan mba Eli menuju ke tempat Flying fox. Penasaran ingin mencoba
dan buat pengalaman pernah melayang-layang di atas telaga hehe. Buat cerita
anak cucu. Sebenarnya aku termasuk orang yang taku ketinggian, naik tangga pun
takut. Tapi kalo sudah melayang aku pasti ketagihan. Pengalaman sebelumnya aku
meluncur di atas kolam sebanyak 2 kali pada outbond di batur agung. Hehe...
Sempat takut juga
sebenarnya si, pas naik pohon. Tapi ketika sudah meluncur amat sangat
menyenangkan. Pengalaman yang berkesan. Aku meluncur setelah mba eli meluncur. Lucunya,
karena kakiku tidak sampai ke papan jadinya aku posisi berhenti aku
manggantung. Di bantu turun sama petugasnya. Usai bermain flying fox, dan
berjalan-jalan sebentar kami semua memutuskan untuk pulang. Padahal masih
banyak yang belum kami kunjungi. Apalagi aku belum sempat mengunjungi kawah
Candradimuka. Katanya dulu Gatotkaca mencebur kesana untuk membersihkan
dosa-dosanya. Hihi, coba kalo maas temen-temen di GTS nyemplung semua jadi pada
ganteng-ganteng kali yah? Hihihi...
Perjalanan pulang di
warnai dengan turunnya hujan. Udara dingin semakin menusuk tulang.
Bernuntungnya masih ada persediaan makanan, ada yang pedas2 pula. Lumayan buat
penghangat. Tak jauh meluncur, mbak risa sudah terlelap tidur, aku pun
menyusulnya. Maklum lelah setelah berjalan-jalan kesana-kemari. Akhirnya kami
semua terlelap tidur kecuali Pak sopir dan mbak tika yang masih terdengar
menyanyi-nyanyi. Entah berapa lama aku tertidur, sampai akhirnya kami tiba di
Sokaraja. Tempat kakak Mbak tika. Setelan menurunkan Mbak Tika, kami meluncur
ke Raja Soto Lama. Hem sepanjang jalan parkir penuh mobil. Kami memilih parkir
di gang. Karena kami yang sampai lebih dulu, kami pun memesan lebih dulu. Namun
dapatnya paling bellakang. Hihi, yah giliran makanan datang, teman-teman dari
rombongan terakhir sampai di TKP. Beruntungnya mereka yang datang terakhir bisa
menikmati soto lama terlebih dahulu.
Usai makan, kami
semua langsung menuju ke GTS. Untuk kembali ke rumah masing-masing. Sungguh
perjalanan yang melelahkan, menyenangkan, nano-nano rame rasanya. Sukses
untuk GTS team dan semoga masih ada libura-liburan yang menarik lainnya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar