Selasa, 19 Juni 2012


17 juni 2012, at Dieng Plateu..
Alarm HP ku berbunyi. Jam sudah menunjukkan pukul 04.30. ini adalah hari minggu yang seharusnya aku bisa bangun siang, dan menuntaskan tidurku yang tak nyenyak semalam ini. Udara dingin masih menusuk tulang, namun aku harus segera bangun dari tempat tidurku, dan bersiap-siap. Minggu ini aku dan teman-teman dari GTS team beserta keluarga(Bagi yang membawa keluarga) berencana berlibur bersama ke Dieng Plateu.
Jadwalnya si kumpul jam 05.30 dan berangkat pukul 06.00. jam 05.50 mba Eppi baru menjemputku, karena harus mengambil sarapan untuk teman-teman. Hemm, sudah agak mulur dari waktu yang di tentukan. Jam 6 lebih aku dan Mbak Eppi sampai di kantor, ternyata baru segelintir orang yang sudah datang. Parahnya, temanku yang kost di belakang kantor pun ikut-ikutan terlambat datang. Alasannya karena kesiangan. Coba kalo perjanjian awalnya kumpul jam 5 pasti jam 6 udah kumpul semua yah? Hehee..
Setelah semua tim datang, kita bergegas menuju mobil pilihan masing-masing. Ada 1 mobil kantor, dan 2 mobil yang di datangkan secara khusus untuk mengantarkan kami berlibur. Tak di sangka-sangka mas Ikbal datang bersama tunangannya. Sontak heboh seluruh teman-teman, apalagi yang 1mobil denganku, hemm cewek semua kecuali pak Sopir dan mas Ovit sang koordinator. Udah deh, belum apa-apa udah pada nggosip. Memang tak sesuai perjanjian awal, yang tidak memperbolehkan membawa tunangan apa lagi pacar.
Setelah menjemput ibu kita kartika mobil melaju kencang. Selama perjalanan ada yang sibuk dengan bekalnya, ada yang sibuk dengan BB nya, ada yang tidur pulas. Katanya si dekat tempatnya, eh berangkat setengah 7 muter-muter dulu akhirnya sekitar jam setengah 11 kami baru sampai di pintu selamat datang. Setelah membayar tiket masuk, kami menuju lokasi pertama yaitu Candi Arjuna dkk, kawah dan telaga warna.
Dalam perjalanan menuju ke candi Arjuna, aku tertarik mencoba permainan Flying Fox. Meskipun aku sangat takut dengan ketinggian, namun untuk permainan satu ini aku tak takut hehe. Karena bisa melayang-layang di udara sana. Bisa saingan sama-burung. Meskipun hanya 100m dan terbang di atas rumput dengan biaya super murah hanya Rp 5000 untuk sekali permainan, aku cukup puas. Tadinya udah lemes dan mual, sekarng lebih semangat.
Setelah bermain flying fox, kami bergabung dengan teman-teman ke candi Arjuna dkk. Konon katanya, Candi Arjuna adalah candi tertua di antara candi-candi yang lain. Ada 4 candi di kawasan candi Arjuna ini.
Hanya sebentar di kawasan ini, kami segera naik kembali. Tujuan selanjutnya adalah museum dieng Kailasa. Disana kami bisa melihat arca peninggalan jaman dahulu kala, dan menyaksikan teater yang berdurasi 10menit. Masuk ke ruang teater ada pemandangan yang menggelitik buautku, teater di putar menggunakan LCD Epson dan layar Focus, woww.. salah dua produk GTS. Tapi kira-kira ambil dari mana yahh? Jadi penasaran saya. Dengan semboyan be the first aku dan mbak Eli memilih tempat duduk deret paling depan. Biar ga terhalang sama yang lain. Maklum, tubuhku kan mungil hehe. Yang membuat kurang nikmat adalah bau cat yang mungkin belum lama. Jadi mengurangi kenyamanan ku.
Usai menyaksikan pertunjukan sejarah dieng yang katanya dari kata Di Hyang, kami istirahat sejenak untuk menunaikan shalat dzuhur. Usai shalat dzuhur, bergabung bersama teman2 di warung sekitar lokawisata. Perjalanan selanjutnya adalah makan siang. Sempat bingung juga karena harus mencari tempat makan yang luas, hihihi. Biar muat semua. Langsung deh sang koordinator memesan menu makan ayam goreng. Heran saya, di tempat yang dingin seperti dieng ada juga yang minum es. Padahal sejak berangkat pun aku tak melepas jaket. Lebih mengherankan lagi menu makan yang terdiri dari ayam kampung, nasi, lalap, sayur hanya di hargai 12ribu. Untuk ukuran di tempat wisata menurut kami itu sangat murah. Saya pun sempat bengong mendengarnya.
Makan siang usai, perjalanan di lanjutkan ke Kawah Sikidang. Bau belerang sudah tercium dari jauh. Uuh...amat sangat menyengat. Kami mencoba mendekat ke kawah. Meskipun sudah memakai masker, ternyata bau masih tetap tercium, kan maskernya ga kedap bau hehe. Bisa di bayangkan jika kita masuk ke kawah sana. Betapa panasnya. Cukup lama kami berada di sekitar kawah, berfoto-foto melihat-lihat pemandangan.
The next trip yaitu telaga warna. Tempat yang paling membuatku penasaran. Warna apa saja yang ada di dalam telaga. Terakhir aku membaca sejarahnya pada saat aku masih di TK. Dan payahnya sekarang aku sudah lupa. Subhanallah, satu lagi Allah menunjukkan Kebesaran-Nya melalui pemandangan yang indah di telaga warna. Dengan hamparan yang begitu luas, air yang ku lihat pertama berwarna biru. Lagi-lagi kami berfoto ria. Pak Boss pun ga mau ketinggalan narsis hihi. Sedang berpose,aku di kagetkan dengan meluncurnya mas Kemal (marketingnya GTS) meluncur di atas telaga. Oh my God, lagi-lagi ia dan mas Ovit bermain flying fox. Tuntas berfoto, aku dan mba Eli menuju ke tempat Flying fox. Penasaran ingin mencoba dan buat pengalaman pernah melayang-layang di atas telaga hehe. Buat cerita anak cucu. Sebenarnya aku termasuk orang yang taku ketinggian, naik tangga pun takut. Tapi kalo sudah melayang aku pasti ketagihan. Pengalaman sebelumnya aku meluncur di atas kolam sebanyak 2 kali pada outbond di batur agung. Hehe...
Sempat takut juga sebenarnya si, pas naik pohon. Tapi ketika sudah meluncur amat sangat menyenangkan. Pengalaman yang berkesan. Aku meluncur setelah mba eli meluncur. Lucunya, karena kakiku tidak sampai ke papan jadinya aku posisi berhenti aku manggantung. Di bantu turun sama petugasnya. Usai bermain flying fox, dan berjalan-jalan sebentar kami semua memutuskan untuk pulang. Padahal masih banyak yang belum kami kunjungi. Apalagi aku belum sempat mengunjungi kawah Candradimuka. Katanya dulu Gatotkaca mencebur kesana untuk membersihkan dosa-dosanya. Hihi, coba kalo maas temen-temen di GTS nyemplung semua jadi pada ganteng-ganteng kali yah? Hihihi...
Perjalanan pulang di warnai dengan turunnya hujan. Udara dingin semakin menusuk tulang. Bernuntungnya masih ada persediaan makanan, ada yang pedas2 pula. Lumayan buat penghangat. Tak jauh meluncur, mbak risa sudah terlelap tidur, aku pun menyusulnya. Maklum lelah setelah berjalan-jalan kesana-kemari. Akhirnya kami semua terlelap tidur kecuali Pak sopir dan mbak tika yang masih terdengar menyanyi-nyanyi. Entah berapa lama aku tertidur, sampai akhirnya kami tiba di Sokaraja. Tempat kakak Mbak tika. Setelan menurunkan Mbak Tika, kami meluncur ke Raja Soto Lama. Hem sepanjang jalan parkir penuh mobil. Kami memilih parkir di gang. Karena kami yang sampai lebih dulu, kami pun memesan lebih dulu. Namun dapatnya paling bellakang. Hihi, yah giliran makanan datang, teman-teman dari rombongan terakhir sampai di TKP. Beruntungnya mereka yang datang terakhir bisa menikmati soto lama terlebih dahulu.
Usai makan, kami semua langsung menuju ke GTS. Untuk kembali ke rumah masing-masing. Sungguh perjalanan yang melelahkan, menyenangkan, nano-nano rame rasanya. Sukses untuk GTS team dan semoga masih ada libura-liburan yang menarik lainnya….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar