TEHNIK NORMALISASI LANJUTAN
LANGKAH
- LANGKAH PEMBENTUKAN NORMALISASI:
1.
Bentuk tidak normal (Unnormalized Form):
Bentuk
ini merupakan kumpulan data yang akan
direkam,
tidak ada keharusan mengikuti suatu format
tertentu.
Dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi.
Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan saat menginput.
Contoh data :
Siswa
yg punya nomor siswa, nama, dan PA mengikuti 3 mata
pelajaran/kelas.
Disini ada perulangan kelas 3 kali ini bukan
bentuk 1 NF
2.
Bentuk Normal Ke Satu (1 NF/First Normal Form)
Suatu
relasi 1NF jika dan hanya jika sifat dari setiap
relasi
atributnya bersifat atomik.
Atom
adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat
induknya,
bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat
induknya.
Ciri-ciri
1 NF :
•
Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam
satu
record demi satu record nilai dari field berupa
“atomic
value”
•
Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai
ganda
• Tiap field hanya satu
pengertian
3.
Bentuk Normal Ke Dua (2 NF /Second Normal Form)
Bentuk
normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data
telah
memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute
bukan
kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci
utama/primary
key. Sehingga untuk membentuk normal
kedua
haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci
field
haruslah unik dan dapat mewakili atribute lain yg
menjadi
anggotanya.
Misal
:
Dari
contoh relasi Siswa pada I NF terlihat bahwa kunci
utama/primary
key adalah nomor siswa. Nama siswa dan PA
bergantung
fungsi pada no_siswa, tetapi kode_kelas
bukanlah
fungsi dari siswa, maka file siswa dipecah menjadi
2 relasi
4.
Bentuk Normal Ke Tiga (3 NF / Third Normal Form)
Untuk
menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah
dalam
bentuk normal kedua dan semua atribute bukan
primer
tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata
lain,
setiap atribute bukan kunci haruslah bergantung
hanya
pada primary key dan pada primary key secara
menyeluruh.
Contoh
pada bentuk normal kedua di atas termasuk juga
bentuk
normal ke tiga karena seluruh atribute yang ada
disitu bergantung penuh
pada kunci primernya
5.
Boyce-Codd Normal Form ( BCNF)
BCNF
mempunyai paksaan yg lebih kuat dari bentuk
normal
ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam
bentuk
normal kesatu dan setiap atribute harus
bergantung
fungsi pada atribute superkey
Pada
contoh di bawah ini terdapat relasi seminar dengan
ketentuan
sbb :
a.
kunci primer adalah no_siswa+seminar.
b.
Siswa boleh mengambil satu atau dua seminar.
c.
Setiap siswa dibimbing oleh salah satu diantara 2
instruktur
seminar tsb.
d.
Setiap instruktur boleh hanya mengambil satu
seminar
saja.
Pada
contoh ini no_siswa dan seminar menunjuk seorang
instruktur :
Bentuk
relasi seminar adalah bentuk normal ketiga, tetapi
tidak
BCNF karena nomor seminar masih bergantung fungsi
pada
instruktur, jika setiap instruktur dapat mengajar hanya
pada
satu seminar. Seminar bergantung fungsi pada satu
atribute
bukan superkey seperti yg disyaratkan oleh BCNF.
Maka relasi seminar
haruslah dipecah menjadi dua yaitu :
6.
Bentuk Normal Ke Empat (4 NF)
Relasi
R adalah bentuk 4 NF jika dan hanya jika relasi
tersebut
juga termasuk BCNF dan semua
ketergantungan
multivalue adalah juga ketergantungan
fungsional
7.
Bentuk Normal Ke Lima (5 NF)
Disebut
juga PJNF (Projection Join Normal Form) dari 4
NF
dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan
join yang bukan
merupakan kunci kandidat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar