Rabu, 22 Februari 2017

Hujan

Selasa, 21 Februari hujan rintik-rintik hingga intensitas sedang mengguyur seharian. Matahari sempat memancarkan sinarnya namun hanya sebentar. Dilanjutkan gerimis hingga malam harinya. Kalau hujan dan hawa dingin itu maunya ngemil terus bener engga si? Atau itu hanya berlaku buat aku saja hehe. Aktivitas di luar rumah juga tidak dapat leluasa seperti biasanya. 

Seharian itu tidak banyak aktivitas yang saya lakukan. Pengen membuat donat atau sekedar roti goreng tak ada bahan-bahan yang tersedia. Hanya ada tepung sisa untuk menggoreng pisang hari kemarin. Jadilah seharian mati gaya mau ngapain. Buka blog, blogwalking, browsing-browsing warna cat rumah (karena kebetulan ada rencana mau mengecat rumah kontrakan). Suami juga kebetulan pulang agak terlambat dari kantornya.

Membuka kulkas masih ada stok tempe dan ada daun bawang. Jadilah sore hari sebelum suami sampai rumah saya menggoreng tempe mendoan. Teman-teman pasti sudah sering mendengar mendoan. Tentunya sudah sangat familiar untuk masyarakat kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Mendoan adalah makanan khas dari Purwokerto selain keripik tempe yang keduanya sama-sama berbahan dasar kedelai. Sekarang mendoan tak hanya dapat di jumpai di Banyumas saja karena daerah sekitar Banyumas juga ada yang menjajakan mendoan.

Suami pulang kerja sepiring mendoan dan secangkir teh hangat sudah tersaji di meja. Sore yang sendu ditutup dengan menyantap mendoan dan secangkir teh. Mendoan ini dapat dinikmati dengan sambal kecap, saus sambal, maupun hanya dengan cabai yang langsung digigit ketika menyantap mendoan. Buat teman-teman yang penasaran dengan mendoan boleh juga ketika sedang melewati kota Purwokerto mencicipi mendoan serta makanan khas lainnya seperti keripik tempe, gethuk goreng, nopia atau soto Sokaraja. Mendoan, keripik tempe dan gethuk goreng, dan nopianya juga dapat dijadikan oleh-oleh untuk kerabat dan teman.  


Senin, 20 Februari 2017

Tahu Bolo-Bolo

Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kab. Banyumas merupakan sentra tahu. Sejak dahulu masyarakat desa Kalisari sebagian besar menjadi pedagang tahu. Mereka mengolah sendiri dari bahan baku berupa kedelai menjadi tahu lalu menjualnya di pasar-pasar. Tak hanya di Kabupaten Banyumas saja, namun tahu Kalisari sudah terkenal di daerah-daerah sekitar kabupaten Banyumas. Pemasaran tahu Kalisari sudah merambah ke kabupaten-kabupaten sekitar seperti: Purbalingga, Brebes, Cilacap, Banjarnegara dan Kebumen.

Tahu yang diproduksi ada tahu kuning, putih, dan tahu goreng. dari segi rasa tahu Kalisari lebih enak jika dibandingkan dengan tahu produksi daerah lain. Semakin tahun olahan produk dari tahu semakin bervariasi. Ada kerupuk yang di buat dari ampas tahu, lalu ada tahu bulat (kami warga Banyumas biasa menyebut bolo-bolo) yang terbuat dari tahu putih diberi bumbu lalu dibentuk bula-bulat dan di goreng. 

Bolo-bolo merupakan salah satu jajanan favorit saya. Namun sejak tinggal di Banjarnegara saya tidak menemui tahu bolo-bolo khas desa Kalisari. Yang ada di sini yaitu tahu bulat yang digoreng dadakan dan walaupun menggembung namun sedikit sekali isinya. Hanya bentuknya saja yang menggembung bulat tapi di dalamnya kopong. Dan menurut saya pribadi dari soal rasa juga kurang.

Tahu yang biasa saya temui di mas-mas penjual sayur ada tahu kuning, goreng dan putih (itupun jarang-jarang). Karena sekarang jarang pulang ke Purwokerto, jika sedang di Purwokerto pun kadang tidak kepikiran untuk membeli tahu bolo-bolo jadilah saya berinisiatif untuk membuat tahu bolo-bolo sendiri. Resep hasil tanya ke teman yang saya modifikasi sendiri hehe.

Resep
Bahan:
12 tahu putih (tahu di Banjarnegara berukuran lebih kecil dari tahu Kalisari)
1 butir telur
Daun bawang (cincang halus)
Cabai (iris kecil-kecil,opsional)
Bumbu halus:
Merica secukupnya
Garam secukupnya
4 siung bawang putih
Cara membuat:
1.       Hancurkan tahu di dalam wadah lalu peras dengan kain yang bersih dan kering hingga benar-benar kering.
2.       Masukkan daun bawang cincang, telur dan bumbu halus lalu aduk hingga tercampur merata.
3.       Setelah tercampur, bentuklah adonan tadi menjadi bulatan-bulatan dan isi tengahnya dengan cabe rawit iris. (Jika tidak suka pedas maka cukup dibentuk bulatan tanpa menambahkan irisan cabai)
4.       Goreng dengan api sedang hingga matang
5.       Tahu bolo-bolo siap dihidangkan.

Itu resep modifikasi saya sendiri, kalau mau polos tanpa irisan daun bawang dan tanpa irisan cabai di dalamnya juga bisa. Enak juga di nikmati bersama sambal kecap atau saus sambal selagi masih hangat. Mudah bukan?Selamat mencoba di rumah ya teman-teman.

Salam,

-Resti-
dari segi tampilan kurang menarik harap maklum karena properti dan kemampuan memotret terbatas hehe




Sabtu, 18 Februari 2017

Daging Masak Krengsengan



Hari  Jum’at mas-mas penjual sayur bawa daging. Kebutulan sekali sebelumnya saya buka-buka file screen shot di hp. Nemu resep daging masak krengsengan yang entah dari kapan sudah saya simpan. Kebiasaan saya memang suka menyimpan resep hasil googling yang ingin dicoba. Terkadang sampai menumpuk dan akhirnya belum sempat saya coba sudah saya hapus karena memori hp penuh. Keinginan untuk belajar memasak dengan bahan-bahan yang lebih menantang sesungguhnya ada, namun seringnya saya malas serta keterbatasan alat dan bahan akhirnya no action (alasan). Huhuhu.. 

Daging sudah terbeli, bumbu-bumbu juga tersedia semua di dapur. Saya juga membeli kentang untuk teman memasak daging. Hari Sabtu suami libur bekerja jadi waktu memasak juga lebih santai, karena memasak daging membutuhkan waktu lumayan lama sampai daging benar-benar empuk dan bumbu meresap. Usai sholat subuh sudah mulai membersihkan kentang, menggorengnya sambil memotong daging. Selesai membuat bumbu halus, memanaskan minyak mulailah memasak. Potongan daging yang empuk dan kentang yang lembut menjadi teman sarapan kami pagi itu. Tak apalah  pagi-pagi sudah melahap makanan berat. Percobaan pertama membuat daging masak krengsengan bisa di bilang sukses. Menurut suami rasanya juga enak dan pas.   

Resep:
250gr daging sapi
250gr kentang (boleh dikurangi, potong dadu lalu goreng berkulit)
2 buah Tomat (iris)
1 lbr daun salam
1 ruas jari lengkuas, geprek
Kecap manis secukupnya
Garam, gula merah secukupnya
Air kurang lebih 1L

Bumbu halus:
7 butir bawang merah
2 siung bawang putih
4 buah cabe rawit pedas (jika tidak suka pedas boleh dikurangi)
Merica secukupnya

 
(abaikan tampilan yang seadanya hehe)

Jumat, 10 Februari 2017

I'm Pregnant

Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Sejak pertama kali menstruasi, jadwal menstruasi saya memang tidak teratur. Setiap bulannya pasti maju atau mundur antara 5-7 hari. Pada waktu masih bekerja sering kali saya telat haid hingga 14 hari. Hal ini berlanjut sampai setelah saya menikah. Pernah sekali saya telat hingga 3 minggu dan sudah ge-er kalo saya positif hamil. Namun ketika di cek hasil TP nya negatif dan dua hari kemudian datanglah tamu bulanan tersebut.

Sejak saat itu saya tidak mau ke-geer-an kalo telat haid dan terburu-buru TP. Telat 1-2 minggu sudah hal biasa bagi saya. Mungkin karena pengaruh stress pekerjaan dan fisik yang terlalu lelah. Alhamdulillah sejak berhenti bekerja siklus haid lebih teratur dari sebelumnya. Kalaupun telat paling lama 7 hari dari bulan sebelumnya. 

Usia pernikahan kami yang sudah lebih dari 2 tahun menimbulkan pertanyaan dari orang-orang sekitar kami. Pertanyaan-pertanyaan “Sudah isi atau belum?”, “Kapan nih hamil, si A sudah x bulan lho”, “Eh kamu KB yah kok masih belum hamil si?”, atau “Sudah periksa ke dokter belum, coba periksa ke dokter”. Setiap kali bertemu dengan orang yang kami kenal pasti mereka bertanya kepada kami kenapa saya tak kunjung hamil. Lelah kadang ketika harus menjawab pertanyaan mereka. Saya tahu itu salah satu bentuk perhatian mereka kepada kami, namun adakalanya juga membuat kami merasa tertekan dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Lama-lama kami sudah terbiasa dengan pertanyaan yang sama, yang kadang hanya kami jawab dengan senyuman.

Anak adalah salah satu rezeki terbesar dari Alloh. Kapan waktunya pun Alloh sudah menentukan. Kami hanya pasrah dan terus berikhtiar semoga kami diberikan keturunan. Kisah Nabi Zakariya yang tak kunjung mendapat keturunan dan terus bersabar dan berdo’a kepada Alloh yang tertulis dalam surat Ali Imran menjadi pelipur lara untuk kami. Kisah Maryam yang melahirkan Isa padahal Maryam adalah wanita yang menjaga kesuciannya menjadi semangat untuk kami. 

Alhamdulillah, sejak berhenti bekerja dan siklus haid mulai teratur saya lebih tenang. Walaupun kadang masih mundur hingga satu minggu. Sampai bulan Oktober 2016 si tamu bulanan masih rutin datang. Jadwal mudik saya mengunjungi orang tua pun masih 2 minggu sekali. Tanggal 27 November saya menghadiri acara pernikahan teman SMK di Purwokerto. Karena kelelahan mungkin si tamu yang pada bulan Oktober datang tanggal 28 dibulan November tanggal yang sama belum datang juga.

Sempat ngomong sama suami kok aku belum haid juga ya. Dan suami menjawab dengan candaan, mungkin telat kali kan emang kamu biasa telat haidnya. Baiklah, saya pun ikut santai tidak memikirkan hal ini. Tanda-tanda perut mules seperti mau haid muncul dan hilang. Beberapa hari setiap malam saya terbangun untuk buang air kecil. Padahal selama ini saya jarang sekali terbangun dari tidur hanya untuk buang air kecil. 

Telat hingga 9 hari saya minta tolong suami untuk membelikan TP dua sekaligus untuk tes esok paginya. Suami yang tadinya enggan untuk membeli akhirnya menuruti permintaan istrinya. Setel alarm untuk besok pagi. Siapkan TP saat buang air kecil.  Tanggal 8 Desember memberanikan TP dengan mata masih kiyip-kiyip menahan kantuk. Menunggu sebentar muncul satu garis sangat  jelas, tak lama kemudian muncul satu garis lagi yang masih tipis. Setengah ragu-ragu juga senang saya tunjukkan pada suami yang masih ngantuk juga. Agak lama kami bengong memandangi hasil TP tersebut. Alhamdulillah, akhirnya Alloh memberikan kesempatan saya untuk hamil. Tanggal 9 Desember kami ke bidan untuk mengecek apakah benar saya positif. Dan alhamdulillah tes di bidan juga menunjukkan positif dan usia kehamilan pada saat itu 5-6 minggu. Kehamilan ini menjadi kado terindah kami di usia pernikahan 2 tahun 7 bulan. Alhamdulillahi bi ni’mathi tatimush shalihat. Sampai hari ini saya masih menyimpan berita bahagia ini dari teman-teman kami.

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Salam,

-Resti-

Kamis, 09 Februari 2017

First Post 2017



Assalamu’alaikum warohmatulloh wabarokatuh.

Postingan pertama di tahun 2017. Tahun 2016 sudah kita lalui, dan sekarang kita sudah mulai menyongsong tahun 2017. Sadar diri umur semakin berkurang, seharusnya semakin lebih baik dalam bersikap, bergaul dengan teman-teman, serta yang paling penting semakin taat beribadah kepada Rabb Sang Pencipta kita. Mengawali post di tahun ini, aku ingin mencatat sebagai pengingat kami momen-momen yang sudah terjadi di tahun 2016.

a.       Resign dari pekerjaan
Pada bulan Maret saya resmi mengundurkan diri dari perusahaan tempat bernaung selama kurang lebih 6 tahun. Pertama kalinya menjadi jobless dan full menjadi ibu rumah tangga.
b.      Tinggal satu atap bersama suami
Sejak menikah barulah setelah resign dari pekerjaan saya dan suami benar-benar tinggal satu atap. Sebelumnya saya kos di Purwokerto dan suami kos di Banjarnegara. Akhirnya kami memberanikan diri mengontrak rumah mungil di Banjarnegara.
c.       Liburan 2hari 1malam ke Jogja
Kami berlibur di bulan Mei satu minggu sebelum masuk bulan Ramadhan. Tujuan utama memang untuk menengok adek bayi Kanaya yang tentunya sekarang sudah tidak bayi lagi. Dua hari satu malam di Jogja bulan Mei menjadi liburan yang paling berkesan di antara kunjungan kami ke Jogja sebelum-sebelumnya. Mendapat pengalaman seru karena di Jogja kami menggunakan TransJogja yang nyaman. Karena sebelum-sebelumnya kami wisatawan yang manja kemana-mana taunya sampe duduk manis naik taksi.
d.      Punya sepeda baru
Mupeng sepeda lipat sudah lama, baru terlaksana beli di bulan Agustus. Pilihanku jatuh pada Polygon Urbano 3.0. Rencana setelah mempunyai sepeda kami akan rajin-rajin bersepeda setiap hari Minggu pagi dari rumah ke Alun-Alun Banjarnegara. Tapi kenyataanya kami hanya beberapa kali saja bersepeda ke Alun-Alun. Selebihnya sepeda digunakan untuk pergi ke warung dekat rumah saja hehehe.
e.      Ikut kajian rutin
Alhamdulillah ikut bergabung ke kajian rutin bersama teman-teman ummahat di Banjarnegara. Hampir setiap hari ada kegiatan rutin keagamaan. Sadar diri sekali karena selama ini sudah terlalu sibuk bekerja dan lalai memperdalam dan menambah ilmu agama.
f.        Mom to be
Alhamdulillahilladzii bini’mathi tatimmush shalihat. Mendapat kabar gembira ketika di akhir tahun, dua garis yang menandakan positif hamil. Penantian selama 2,5 tahun Alhamdulillah terjawab di tahun ini.

Tidak banyak memang yang tercapai di tahun 2016, namun kami sangat bersyukur di akhir tahun 2016 kami mendapat kado istimewa dari Yang Maha Penyayang. Bagaimana dengan teman-teman semua? Pasti banyak hal yang sudah tercapai di tahun 2016 yaa?..

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Salam,

-Resti-