Rabu, 08 Maret 2017

Rekeningku Non Aktif



Sejak bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri saya belajar untuk mulai benar-benar menabung. Bermula dari keinginan menabung tersebut saya berinisiatif memisahkan rekening tabungan dengan rekening gaji. Tahun 2011 akhirnya saya membuka 2 rekening di bank yang berbeda, 1 untuk transfer gaji dan satunya untuk menabung. Waktu itu saya ikut kepesertaan tabungan eduplan dengan jangka waktu tiga tahun dengan harapan pada saat itu setelah eduplan saya cair dapat digunakan untuk mendaftar kuliah.

Alhamdulillah di tahun yang sama saya sudah dapat mendaftar kuliah tanpa menunggu eduplan saya cair. Setiap bulan saya rutin menyetorkan uang ke rekening dan akan di tarik secara otomatis oleh pihak bank untuk dimasukkan ke dalam account eduplan saya. Dan tabungan eduplan saya cair ketika saya sudah memasuki semester akhir dan hendak menikah saat itu. Jadilah eduplan tersebut saya gunakan untuk tambahan biaya menikah pada saat itu haha.

Singkat cerita saya membuka rekening satu lagi  yang rencananya digunakan untuk tabungan pendidikan adik saya ketika akan mendaftar ke SMA. Karena sudah diniatkan untuk tabungan pendidikan, saya sangat jarang sekali bertransaksi dengan rekening tersebut. Yang masih sering saya gunakan adalah 2 rekening yang tadinya untuk transfer gaji dan rekening untuk mendaftar eduplan.

Sejak pindah ke Banjarnegara saya sangat jarang sekali bertransaksi menggunakan rekening ini. Dikarenakan di Banjarnegara kebetulan tidak ada kantor cabang dan atm bank tersebut. ATM kadang saya gunakan pada saat berbelanja itupun sangat jarang frekuensinya. Dan sampai sekarang tetap aktif karena setiap bulan ditransfer dari gaji suami hehe. Rekening dana pendidikan hanya digunakan ketika akan mendaftar ulang kenaikan kelas adik saya. Yang mana hanya setahun sekali.   Atau kadang jika ada kebutuhan darurat barulah dana tersebut saya ambil.

Tadi malam saya iseng mencoba ngecek saldo di ATM Bersama. Dan ATM saya selalu ditolak dong. Hiks.. Panik tapi mencoba untuk tenang. Saya mencoba menghubungi teman yang bekerja di Bank tersebut. Alhamdulillah di saat-saat seperti ini saya mempunyai teman yang dapat diminta bantuan. Thanks Mommy Ezar. Pagi ini dapet info kalo rekening saya statusnya dormant. Kenapa? Karena saya tidak pernah melakukan transaksi baik setor maupun tarik tunai selama 6 bulan. Iya mungkin terakhir kali saya melakukan transaksi dengan rekening tersebut pada saat saya masih bekerja. Jadilah saya harus ke bank untuk mengaktifkan kembali rekening tersebut. Pelajaran yang sangat berharga untuk saya. Walaupun memang uang tersebut belum dibutuhkan pada saat ini ada kalanya saya melakukan transaksi dengan rekening tersebut. Semoga dapat segera diaktifasi yang mana saya harus mudik ke Purwokerto karena banknya ada di Purwokerto. No Problemo mungkin bisa jadi sekalian jalan-jalan ke mampir ke Pizza Hut yang belum lama buka di Purwokerto. *kedip-kedip ke suami...

Mungkin ada ga ya teman yang mengalami kejadian seperti saya.

Selasa, 07 Maret 2017

18 weeks

Alhamdulillah, trimester pertama sudah dilewati. Sudah lewat masa-masa mual dan enek. Waktu trimester pertama juga alhamdulillah sangat jarang mengalami mual dan hampir semua makanan tetap masuk. Tetap bisa masak setiap harinya. Mual terjadi saat mencium aroma detergen yang terlalu wangi (padahal sekarang hampir semua merk detergen wangi semua), aroma sabun mandi dengan wangi yang kuat, parfum, dan asap kendaraan atau BBM.

Trus kalo mencium sabun mandi jadi mual mandinya pake apa dong? Hihi, selama trimester pertama kemarin saya mandi pakai sabun bayi yang aromanya lebih soft. Sejak awal kehamilan saya beberapa kali terserang flu dengan waktu yang cukup lama. Ada sekitar 2 minggu pada saat itu saya flu dan tak kunjung sembuh. Selama dua minggu itu saya rajin mengkonsumsi air putih hangat, jeruk dan buah kiwi. Qoddarullah tanpa minum obat flunya sembuh. 

Di usia 18 minggu ini alhamdulillah sudah lebih enak ketika makan. Lebih cepat lapar dan mulut rasanya ingin mengunyah setiap saat hehe. Akhir-akhir ini agak merasa bosan dengan masakan yang ditumis atau digoreng. Lebih suka makanan yang dikukus atau rebus. Dan lebih suka ikan daripada daging ayam. Berat badan belum naik secara signifikan. Setiap periksa sebulan sekali beratnya naik 1kg. Alhamdulillah baju-baju masih aman dan muat dipakai. Kebetulan saya pribadi juga sejak dulu menyukai baju-baju yang longgar dan tidak membentuk lekukan tubuh. Sampe sekarang saya belum perlu membeli baju-baju baru dengan ukuran lebih besar.

Minggu ke 18 ini juga alhamdulillah mulai terasa gerakan adek bayi. Yang rasanya seperti orang kedutan hihi. Awal-awal saya belum menyadari kalo itu adalah gerakan adek bayi. Rasanya agak geli dan membuat senyum-senyum sendiri ketika adek bayi sedang bergerak. Semoga adek bayi selalu sehat dan berkembang dengan baik yaa dek.

Segitu dulu update cerita kehamilannya. Semoga teman-teman yang sedang menanti hadirnya momongan dimudahkan dan dilancarkan dalam mendapatkan momongan. Aamiin...    

-Resti-

Rabu, 22 Februari 2017

Hujan

Selasa, 21 Februari hujan rintik-rintik hingga intensitas sedang mengguyur seharian. Matahari sempat memancarkan sinarnya namun hanya sebentar. Dilanjutkan gerimis hingga malam harinya. Kalau hujan dan hawa dingin itu maunya ngemil terus bener engga si? Atau itu hanya berlaku buat aku saja hehe. Aktivitas di luar rumah juga tidak dapat leluasa seperti biasanya. 

Seharian itu tidak banyak aktivitas yang saya lakukan. Pengen membuat donat atau sekedar roti goreng tak ada bahan-bahan yang tersedia. Hanya ada tepung sisa untuk menggoreng pisang hari kemarin. Jadilah seharian mati gaya mau ngapain. Buka blog, blogwalking, browsing-browsing warna cat rumah (karena kebetulan ada rencana mau mengecat rumah kontrakan). Suami juga kebetulan pulang agak terlambat dari kantornya.

Membuka kulkas masih ada stok tempe dan ada daun bawang. Jadilah sore hari sebelum suami sampai rumah saya menggoreng tempe mendoan. Teman-teman pasti sudah sering mendengar mendoan. Tentunya sudah sangat familiar untuk masyarakat kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Mendoan adalah makanan khas dari Purwokerto selain keripik tempe yang keduanya sama-sama berbahan dasar kedelai. Sekarang mendoan tak hanya dapat di jumpai di Banyumas saja karena daerah sekitar Banyumas juga ada yang menjajakan mendoan.

Suami pulang kerja sepiring mendoan dan secangkir teh hangat sudah tersaji di meja. Sore yang sendu ditutup dengan menyantap mendoan dan secangkir teh. Mendoan ini dapat dinikmati dengan sambal kecap, saus sambal, maupun hanya dengan cabai yang langsung digigit ketika menyantap mendoan. Buat teman-teman yang penasaran dengan mendoan boleh juga ketika sedang melewati kota Purwokerto mencicipi mendoan serta makanan khas lainnya seperti keripik tempe, gethuk goreng, nopia atau soto Sokaraja. Mendoan, keripik tempe dan gethuk goreng, dan nopianya juga dapat dijadikan oleh-oleh untuk kerabat dan teman.  


Senin, 20 Februari 2017

Tahu Bolo-Bolo

Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kab. Banyumas merupakan sentra tahu. Sejak dahulu masyarakat desa Kalisari sebagian besar menjadi pedagang tahu. Mereka mengolah sendiri dari bahan baku berupa kedelai menjadi tahu lalu menjualnya di pasar-pasar. Tak hanya di Kabupaten Banyumas saja, namun tahu Kalisari sudah terkenal di daerah-daerah sekitar kabupaten Banyumas. Pemasaran tahu Kalisari sudah merambah ke kabupaten-kabupaten sekitar seperti: Purbalingga, Brebes, Cilacap, Banjarnegara dan Kebumen.

Tahu yang diproduksi ada tahu kuning, putih, dan tahu goreng. dari segi rasa tahu Kalisari lebih enak jika dibandingkan dengan tahu produksi daerah lain. Semakin tahun olahan produk dari tahu semakin bervariasi. Ada kerupuk yang di buat dari ampas tahu, lalu ada tahu bulat (kami warga Banyumas biasa menyebut bolo-bolo) yang terbuat dari tahu putih diberi bumbu lalu dibentuk bula-bulat dan di goreng. 

Bolo-bolo merupakan salah satu jajanan favorit saya. Namun sejak tinggal di Banjarnegara saya tidak menemui tahu bolo-bolo khas desa Kalisari. Yang ada di sini yaitu tahu bulat yang digoreng dadakan dan walaupun menggembung namun sedikit sekali isinya. Hanya bentuknya saja yang menggembung bulat tapi di dalamnya kopong. Dan menurut saya pribadi dari soal rasa juga kurang.

Tahu yang biasa saya temui di mas-mas penjual sayur ada tahu kuning, goreng dan putih (itupun jarang-jarang). Karena sekarang jarang pulang ke Purwokerto, jika sedang di Purwokerto pun kadang tidak kepikiran untuk membeli tahu bolo-bolo jadilah saya berinisiatif untuk membuat tahu bolo-bolo sendiri. Resep hasil tanya ke teman yang saya modifikasi sendiri hehe.

Resep
Bahan:
12 tahu putih (tahu di Banjarnegara berukuran lebih kecil dari tahu Kalisari)
1 butir telur
Daun bawang (cincang halus)
Cabai (iris kecil-kecil,opsional)
Bumbu halus:
Merica secukupnya
Garam secukupnya
4 siung bawang putih
Cara membuat:
1.       Hancurkan tahu di dalam wadah lalu peras dengan kain yang bersih dan kering hingga benar-benar kering.
2.       Masukkan daun bawang cincang, telur dan bumbu halus lalu aduk hingga tercampur merata.
3.       Setelah tercampur, bentuklah adonan tadi menjadi bulatan-bulatan dan isi tengahnya dengan cabe rawit iris. (Jika tidak suka pedas maka cukup dibentuk bulatan tanpa menambahkan irisan cabai)
4.       Goreng dengan api sedang hingga matang
5.       Tahu bolo-bolo siap dihidangkan.

Itu resep modifikasi saya sendiri, kalau mau polos tanpa irisan daun bawang dan tanpa irisan cabai di dalamnya juga bisa. Enak juga di nikmati bersama sambal kecap atau saus sambal selagi masih hangat. Mudah bukan?Selamat mencoba di rumah ya teman-teman.

Salam,

-Resti-
dari segi tampilan kurang menarik harap maklum karena properti dan kemampuan memotret terbatas hehe




Sabtu, 18 Februari 2017

Daging Masak Krengsengan



Hari  Jum’at mas-mas penjual sayur bawa daging. Kebutulan sekali sebelumnya saya buka-buka file screen shot di hp. Nemu resep daging masak krengsengan yang entah dari kapan sudah saya simpan. Kebiasaan saya memang suka menyimpan resep hasil googling yang ingin dicoba. Terkadang sampai menumpuk dan akhirnya belum sempat saya coba sudah saya hapus karena memori hp penuh. Keinginan untuk belajar memasak dengan bahan-bahan yang lebih menantang sesungguhnya ada, namun seringnya saya malas serta keterbatasan alat dan bahan akhirnya no action (alasan). Huhuhu.. 

Daging sudah terbeli, bumbu-bumbu juga tersedia semua di dapur. Saya juga membeli kentang untuk teman memasak daging. Hari Sabtu suami libur bekerja jadi waktu memasak juga lebih santai, karena memasak daging membutuhkan waktu lumayan lama sampai daging benar-benar empuk dan bumbu meresap. Usai sholat subuh sudah mulai membersihkan kentang, menggorengnya sambil memotong daging. Selesai membuat bumbu halus, memanaskan minyak mulailah memasak. Potongan daging yang empuk dan kentang yang lembut menjadi teman sarapan kami pagi itu. Tak apalah  pagi-pagi sudah melahap makanan berat. Percobaan pertama membuat daging masak krengsengan bisa di bilang sukses. Menurut suami rasanya juga enak dan pas.   

Resep:
250gr daging sapi
250gr kentang (boleh dikurangi, potong dadu lalu goreng berkulit)
2 buah Tomat (iris)
1 lbr daun salam
1 ruas jari lengkuas, geprek
Kecap manis secukupnya
Garam, gula merah secukupnya
Air kurang lebih 1L

Bumbu halus:
7 butir bawang merah
2 siung bawang putih
4 buah cabe rawit pedas (jika tidak suka pedas boleh dikurangi)
Merica secukupnya

 
(abaikan tampilan yang seadanya hehe)