Selasa, 15 November 2016

Tabulampot

Salah satu hobi baru suamiku adalah bertanam pohon buah di dalam pot atau istilah kerennya tabulampot (tanaman buah dalam pot). Hobinya ini dijalani sejak 2 tahun yang lalu. Awal mula suami menyukai dunai per-tabulampot-an ketika dia bertemu dengan salah satu rekan kerja yang sebelumnya beliau ditempatkan di Balai Benih. Menimba ilmu dari rekan kerja dan mencoba mengembangkan di depan halaman rumah orang tua suami yang tidak begitu luas. 
Tabulampot jambu air kancing

Jadilah hampir setiap mudik suami membawa berbagai bibit tanaman buah ke rumah. Yang mana istrinya yang juga membonceng ikut kerepotan membantu membawa bibit-bibit buah tersebut. Selain membeli bibit buah, suami juga rajin sekali membeli pot-pot, media tanam serta pupuk. Yang pasti awal-awal mula istri agak sebel juga karena jatah uang shopping baju istri berkurang menambah pengeluaran bulanan kan? Tapi apa mau dikata suami lagi seneng-senengnya menekuni hobi baru baiklah istri mengalah terlebih dahulu. Ditambah suami juga meyakinkan jika tanamannya ini akan mulai berbuah pada sekitar bulan ke-7 atau ke-8 pasca tanam dalam pot. 

Setiap weekend setelah mengantarkan istrinya berangkat kerja, suami akan sibuk merawat tanaman-tanamannya. Cinta banget pokoknya sama tanaman-tanamannya. Tujuh bulan berlalu, dan betul sekali perkataan suami. Tanaman buah yang di tanam sudah mulai berbunga. Memang awal-awal membeli bibit suami memilih tanaman yang mudah dan cepat berbuah serta tidak mengenal musim. Kesedihan istri yang terpotong jatah shopping-nya sedikit terobati deh. Pajang-pajang poto di BBM dan upload di medsos alhamdulillah mendatangkan pesenan dari teman-teman dekat. Istri jadi makin semangat nih promosiin hehe. 

Suatu hari suami gabung dengan komunitas-komunitas pecinta tanaman di FB, dan sampailah ia pada suatu komunitas pecinta buah Tin. Teman-teman muslim tentu tau kan buah ini. Buah yang namanya tertera didalam Al Qur’an menjadi salah satu nama Surat. Waktu itu buah ini belum begitu booming dan sudah pasti harga bibitnya masih mahal cyiin. Satu batang kecil saja di bandrol dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung jenisnya. Suami sampai rela lho pertama kali membeli bibit tin dari Bogor. Yaya.. apa mau dikata namanya hobi. Apapun dilakukan asalkan hobinya tersalurkan.
Buah Tin

Beruntungnya tanaman tin ini termasuk tanaman yang mudah dikembangkan dengan cara mencangkok. Berbuahnya pun tidak mengenal musim, menjadi daya tarik bagi para pecinta tanaman. Apalagi bisa di cangkok dengan teknik bertingkat. Bisa dibayangkan kalo sudah cukup usia untuk dicangkok dapat menambah pundi-pundi dompet dan dibelikan bibit buah yang lainnya.

Kini tak hanya dirumah suami menanam tabulampot, di rumah kontrakan mungil kami di Banjarnegara suami juga membuat tabulampot hanya saja disini hanya buah tin yang di kembangkan. Karena tabulampot juga bisa menjadi solusi menanan di lahan yang sempit serta dapat mengurangi stres setelah lelah bekerja. Penasaran dengan tabulampot apa saja yang sudah kami miliki? Bisa cek disini teman-teman. Disana suami juga berbagi tips-tips bertabulampot. Harap maklum postingnya masih sedikit dikarenakan blognya baru dibuat. Enjoy it. Semoga bermanfaat.

salam, 

-Resti-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar