Assalamu’alaikum
Tiba-tiba kangen sama suasana dan
kehidupan pada tahun 2010 sampai tahun 2015. Kenapa dari tahun 2010? Karena tahun
2010 adalah awal saya bekerja dan pertama kalinya menjadi anak kos. Teman-teman
yang sudah pernah merasakan menjadi anak kos pasti kurang lebih tahu akan suka
duka menjadi anak kos(an). Berkumpul bersama teman-teman dari daerah lain yang
berbeda logat bahasanya, berbeda makanan khasnya. Walaupun saya menjadi anak
kos di Purwokerto yang mana adalah kota kecil, tapi teman kos saya banyak pula
yang dari luar kabupaten Banyumas. Karena pada saat itu saya kos di lingkungan
mahasiswa. Dan banyak pula mahasiswa dari luar kabupaten Banyumas. Cukup sekian
dulu prolognya yak, langsung aja kita list makanan yang aku kangenin selama
menjadi anak kos dari tahun 2010 sampe tahun 2015 kemarin.
a. Warung
rames Mbak Nani
Warung rames
mbak Nani ini tempatnya dekat dengan kos saya yang ketiga (nomaden banget
pindah-pindah kos dalam setahun waktu itu). Pada saat itu hampir setiap pagi
saya membeli sarapan di warung Mbak Nani. Harganya sungguh murah meriah kakak,
nasi+sayur+mendoan harganya Rp 2.000 saja. Kadang aku juga sekalian beli untuk
bekal makan siang di kantor. Walapun hampir setiap hari aku beli di tempat mbak
Nani tapi aku tak pernah bosan karena masakannya enak dan yang pasti murah
meriah. Pas banget buat anak kos yang baru kerja seperti saya dan masih bergaji
pas-pasan pada masa itu. Kalo sekarang kira-kira rames tempat mbak Nani berapa
ya harganya?
b Warung
rames Mbak Kiki
Lagi kangen juga
makan di warung rames mbak Kiki, letaknya di seberang kantor tempat saya
bekerja. Sudah pasti jadi andalan kalo pas tidak bawa bekal saya pasti akan
beli disitu. Harganya juga cukup murah. Pada saat itu nasi+sayur Rp 3.000.
Porsinya juga lebih banyak dari nasi rames Mbak Nani. Inget betul dulu saya
juga sering beli Choki-choki di sini hihihi. Kekurangannya adalah terlalu
banyak minyak sayur-sayurnya.
c Nasi
Padang Minang Juo
RM Nasi Padang
Minang Juo beralamat di jalan Pol. Sumarto utara IAIN Purwokerto, pada masanya
nasi padang ini menjadi andalan kami. Kelebihan rumah makan tersebut mereka
melayani pesan antar. Jadi udah langganan banget ketika pekerjaan sedang
overload dan tidak sempat untuk mencari makan siang pasti kami beramai-ramai
akan memesan nasi padang ini. Harganya sangat terjangkau dan rasanya juga enak.
Karena makan nasi padang Minang Juo pula pertama kalinya saya menjadi suka
dengan nasi padang.
d Sawoeng
Mas
Sawoeng Mas
adalah salah satu tempat makan favorit anak muda. Rumah makan ini mengusung
konsep lesehan dengan pemandangan sawah-sawah. Oke, kalo siang akan menjadi
pemandangan yang menarik. Namun jika malam tiba suasana sedikit seram karena
agak remang-remang. Saya pertama kali
datang kesini bersama teman kuliah saya sepulang kuliah. Menu andalan kami
disini adalah nasi ayam bakar atau nasi ayam goreng. Tempatnya cukup enak untuk
ngobrol santai bersama teman. Sekarang ini Sawoeng Mas juga menyediakan menu
cemilan yang beraneka ragam. Rasa makanannya pun enak dan ramah di kantong.
Sawoeng Mas ini beralamat di Jalan Brigjend Encung, Purwokerto.
e Lamongan
Padmosari
Pertama kali
datang ke Padmosari yang berada di jalan Riyanto Sumampir saya langsung
tertarik untuk datang lagi. Menu makanannya beraneka ragam. Padmosari juga
menyediakan cemilan. Pisang bakar keju disini juara banget enaknya. Sambelnya enak,
membuat nafsu makan bertambah seketika. Pada saat itu Padmosari juga mempunyai
beberapa cabang warung tenda pinggir jalan di sekitar kampus UNSOED dan AMIK
BSI. Warung tenda Padmsari dekat kampus BSI juga menjadi langganan saya hampir
setiap malam setelah pulang kuliah. Tempe penyet plus nasi harganya Rp 4.000 pada waktu itu. Namun sayang entah
karena apa akhirnya Padmosari menutup beberapa warung tendanya. Sekarang pun
saya kurang paham apakah Padmosari yang berada di jalan Riyanto masih
beroperasi atau tidak.
f Sambal Pedas Aldilah
Ini juga tempat
makan favorit anak-anak kos Catelya pada khususnya. Saya pertama kali makan di
Aldilah juga sejak saya pindah kos di Catelya. Menu andalan di Sambal Pedas
Aldilah adalah lumpianya yang berukuran jumbo. Kadang saya berpikir tak perlu
memesan nasi pun sudah kenyang dengan makan lumpia saja. Selain lumpia Aldilah
juga terkenal dengan menu ayam gorengnya. Sambelnya enak, lalap khas daun
singkongnya juga enak. Kami anak kos biasanya request agar sambalnya dikasi lebih banyak. Jika sedang mode hemat,
saya biasa memesan nasi+tempe goreng yang harganya saat itu Rp 4.000. Aldilah
juga melayani pesan antar. Keuntungan tinggal dikomplek mahasiswa memang salah
satunya makanan murah meriah tapi sudah membuat perut kami kenyang. Ah aku
sambil menelan ludah mengetik tulisan ini.
Yup mengingat
masa-masa itu memang menyenangkan, saya pernah mengalami masa-masa itu. Mengalami
menjadi mahasiswa dan karyawan yang memegang uang pas-pasan karena harus
membagi uang untuk biaya hidup dan biaya kuliah. Walaupun harus mengayuh sepeda
naik turun melewati tanjakan di malam hari. Makan dengan menu nasi+tempe+sambal
setiap hari. Justru itu menjadi kenangan yang tak terlupakan untuk saya
pribadi. Saya belajar memaknai kehidupan menjadi anak kos dan mahasiswa dengan
selalu memegang uang pas-pasan. Oke, sekian dulu ceritanya. Masih banyak yang
ingin di ceritakan dan masih banyak pula tempat makan yang belum tertulis disini.
Mungkin bisa disambung lain waktu. See you!
Wassalamualaikum
- Resti -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar