Selasa, 20 September 2016

Makanan Kenangan Tahun 2010 - 2015




Assalamu’alaikum

Tiba-tiba kangen sama suasana dan kehidupan pada tahun 2010 sampai tahun 2015. Kenapa dari tahun 2010? Karena tahun 2010 adalah awal saya bekerja dan pertama kalinya menjadi anak kos. Teman-teman yang sudah pernah merasakan menjadi anak kos pasti kurang lebih tahu akan suka duka menjadi anak kos(an). Berkumpul bersama teman-teman dari daerah lain yang berbeda logat bahasanya, berbeda makanan khasnya. Walaupun saya menjadi anak kos di Purwokerto yang mana adalah kota kecil, tapi teman kos saya banyak pula yang dari luar kabupaten Banyumas. Karena pada saat itu saya kos di lingkungan mahasiswa. Dan banyak pula mahasiswa dari luar kabupaten Banyumas. Cukup sekian dulu prolognya yak, langsung aja kita list makanan yang aku kangenin selama menjadi anak kos dari tahun 2010 sampe tahun 2015 kemarin.

   a.   Warung rames Mbak Nani
Warung rames mbak Nani ini tempatnya dekat dengan kos saya yang ketiga (nomaden banget pindah-pindah kos dalam setahun waktu itu). Pada saat itu hampir setiap pagi saya membeli sarapan di warung Mbak Nani. Harganya sungguh murah meriah kakak, nasi+sayur+mendoan harganya Rp 2.000 saja. Kadang aku juga sekalian beli untuk bekal makan siang di kantor. Walapun hampir setiap hari aku beli di tempat mbak Nani tapi aku tak pernah bosan karena masakannya enak dan yang pasti murah meriah. Pas banget buat anak kos yang baru kerja seperti saya dan masih bergaji pas-pasan pada masa itu. Kalo sekarang kira-kira rames tempat mbak Nani berapa ya harganya? 

b    Warung rames Mbak Kiki
Lagi kangen juga makan di warung rames mbak Kiki, letaknya di seberang kantor tempat saya bekerja. Sudah pasti jadi andalan kalo pas tidak bawa bekal saya pasti akan beli disitu. Harganya juga cukup murah. Pada saat itu nasi+sayur Rp 3.000. Porsinya juga lebih banyak dari nasi rames Mbak Nani. Inget betul dulu saya juga sering beli Choki-choki di sini hihihi. Kekurangannya adalah terlalu banyak minyak sayur-sayurnya.
c       Nasi Padang Minang Juo
RM Nasi Padang Minang Juo beralamat di jalan Pol. Sumarto utara IAIN Purwokerto, pada masanya nasi padang ini menjadi andalan kami. Kelebihan rumah makan tersebut mereka melayani pesan antar. Jadi udah langganan banget ketika pekerjaan sedang overload dan tidak sempat untuk mencari makan siang pasti kami beramai-ramai akan memesan nasi padang ini. Harganya sangat terjangkau dan rasanya juga enak. Karena makan nasi padang Minang Juo pula pertama kalinya saya menjadi suka dengan nasi padang. 

d    Sawoeng Mas
Sawoeng Mas adalah salah satu tempat makan favorit anak muda. Rumah makan ini mengusung konsep lesehan dengan pemandangan sawah-sawah. Oke, kalo siang akan menjadi pemandangan yang menarik. Namun jika malam tiba suasana sedikit seram karena agak  remang-remang. Saya pertama kali datang kesini bersama teman kuliah saya sepulang kuliah. Menu andalan kami disini adalah nasi ayam bakar atau nasi ayam goreng. Tempatnya cukup enak untuk ngobrol santai bersama teman. Sekarang ini Sawoeng Mas juga menyediakan menu cemilan yang beraneka ragam. Rasa makanannya pun enak dan ramah di kantong. Sawoeng Mas ini beralamat di Jalan Brigjend Encung, Purwokerto. 

  e   Lamongan Padmosari
Pertama kali datang ke Padmosari yang berada di jalan Riyanto Sumampir saya langsung tertarik untuk datang lagi. Menu makanannya beraneka ragam. Padmosari juga menyediakan cemilan. Pisang bakar keju disini juara banget enaknya. Sambelnya enak, membuat nafsu makan bertambah seketika. Pada saat itu Padmosari juga mempunyai beberapa cabang warung tenda pinggir jalan di sekitar kampus UNSOED dan AMIK BSI. Warung tenda Padmsari dekat kampus BSI juga menjadi langganan saya hampir setiap malam setelah pulang kuliah. Tempe penyet plus nasi harganya Rp 4.000 pada waktu itu. Namun sayang entah karena apa akhirnya Padmosari menutup beberapa warung tendanya. Sekarang pun saya kurang paham apakah Padmosari yang berada di jalan Riyanto masih beroperasi atau tidak. 

  f     Sambal Pedas Aldilah
Ini juga tempat makan favorit anak-anak kos Catelya pada khususnya. Saya pertama kali makan di Aldilah juga sejak saya pindah kos di Catelya. Menu andalan di Sambal Pedas Aldilah adalah lumpianya yang berukuran jumbo. Kadang saya berpikir tak perlu memesan nasi pun sudah kenyang dengan makan lumpia saja. Selain lumpia Aldilah juga terkenal dengan menu ayam gorengnya. Sambelnya enak, lalap khas daun singkongnya juga enak. Kami anak kos biasanya request agar sambalnya dikasi lebih banyak. Jika sedang mode hemat, saya biasa memesan nasi+tempe goreng yang harganya saat itu Rp 4.000. Aldilah juga melayani pesan antar. Keuntungan tinggal dikomplek mahasiswa memang salah satunya makanan murah meriah tapi sudah membuat perut kami kenyang. Ah aku sambil menelan ludah mengetik tulisan ini.

Yup mengingat masa-masa itu memang menyenangkan, saya pernah mengalami masa-masa itu. Mengalami menjadi mahasiswa dan karyawan yang memegang uang pas-pasan karena harus membagi uang untuk biaya hidup dan biaya kuliah. Walaupun harus mengayuh sepeda naik turun melewati tanjakan di malam hari. Makan dengan menu nasi+tempe+sambal setiap hari. Justru itu menjadi kenangan yang tak terlupakan untuk saya pribadi. Saya belajar memaknai kehidupan menjadi anak kos dan mahasiswa dengan selalu memegang uang pas-pasan. Oke, sekian dulu ceritanya. Masih banyak yang ingin di ceritakan dan masih banyak pula tempat makan yang belum tertulis disini. Mungkin bisa disambung lain waktu. See you!

Wassalamualaikum 

- Resti -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar