Jumat, 30 September 2016

Cuaca



Cuaca akhir-akhir ini sering berubah drastis. Paginya panas banget, matahari cerah ceria. Menjelang siang mendung lalu tiba-tiba hujan deras. Suatu hari hujan full sehari. Besoknya panas cetar membahana. That’s like my feeling xoxo. Berubah-ubah naik turun engga jelas. ^_^

Selasa, 20 September 2016

Makanan Kenangan Tahun 2010 - 2015




Assalamu’alaikum

Tiba-tiba kangen sama suasana dan kehidupan pada tahun 2010 sampai tahun 2015. Kenapa dari tahun 2010? Karena tahun 2010 adalah awal saya bekerja dan pertama kalinya menjadi anak kos. Teman-teman yang sudah pernah merasakan menjadi anak kos pasti kurang lebih tahu akan suka duka menjadi anak kos(an). Berkumpul bersama teman-teman dari daerah lain yang berbeda logat bahasanya, berbeda makanan khasnya. Walaupun saya menjadi anak kos di Purwokerto yang mana adalah kota kecil, tapi teman kos saya banyak pula yang dari luar kabupaten Banyumas. Karena pada saat itu saya kos di lingkungan mahasiswa. Dan banyak pula mahasiswa dari luar kabupaten Banyumas. Cukup sekian dulu prolognya yak, langsung aja kita list makanan yang aku kangenin selama menjadi anak kos dari tahun 2010 sampe tahun 2015 kemarin.

   a.   Warung rames Mbak Nani
Warung rames mbak Nani ini tempatnya dekat dengan kos saya yang ketiga (nomaden banget pindah-pindah kos dalam setahun waktu itu). Pada saat itu hampir setiap pagi saya membeli sarapan di warung Mbak Nani. Harganya sungguh murah meriah kakak, nasi+sayur+mendoan harganya Rp 2.000 saja. Kadang aku juga sekalian beli untuk bekal makan siang di kantor. Walapun hampir setiap hari aku beli di tempat mbak Nani tapi aku tak pernah bosan karena masakannya enak dan yang pasti murah meriah. Pas banget buat anak kos yang baru kerja seperti saya dan masih bergaji pas-pasan pada masa itu. Kalo sekarang kira-kira rames tempat mbak Nani berapa ya harganya? 

b    Warung rames Mbak Kiki
Lagi kangen juga makan di warung rames mbak Kiki, letaknya di seberang kantor tempat saya bekerja. Sudah pasti jadi andalan kalo pas tidak bawa bekal saya pasti akan beli disitu. Harganya juga cukup murah. Pada saat itu nasi+sayur Rp 3.000. Porsinya juga lebih banyak dari nasi rames Mbak Nani. Inget betul dulu saya juga sering beli Choki-choki di sini hihihi. Kekurangannya adalah terlalu banyak minyak sayur-sayurnya.
c       Nasi Padang Minang Juo
RM Nasi Padang Minang Juo beralamat di jalan Pol. Sumarto utara IAIN Purwokerto, pada masanya nasi padang ini menjadi andalan kami. Kelebihan rumah makan tersebut mereka melayani pesan antar. Jadi udah langganan banget ketika pekerjaan sedang overload dan tidak sempat untuk mencari makan siang pasti kami beramai-ramai akan memesan nasi padang ini. Harganya sangat terjangkau dan rasanya juga enak. Karena makan nasi padang Minang Juo pula pertama kalinya saya menjadi suka dengan nasi padang. 

d    Sawoeng Mas
Sawoeng Mas adalah salah satu tempat makan favorit anak muda. Rumah makan ini mengusung konsep lesehan dengan pemandangan sawah-sawah. Oke, kalo siang akan menjadi pemandangan yang menarik. Namun jika malam tiba suasana sedikit seram karena agak  remang-remang. Saya pertama kali datang kesini bersama teman kuliah saya sepulang kuliah. Menu andalan kami disini adalah nasi ayam bakar atau nasi ayam goreng. Tempatnya cukup enak untuk ngobrol santai bersama teman. Sekarang ini Sawoeng Mas juga menyediakan menu cemilan yang beraneka ragam. Rasa makanannya pun enak dan ramah di kantong. Sawoeng Mas ini beralamat di Jalan Brigjend Encung, Purwokerto. 

  e   Lamongan Padmosari
Pertama kali datang ke Padmosari yang berada di jalan Riyanto Sumampir saya langsung tertarik untuk datang lagi. Menu makanannya beraneka ragam. Padmosari juga menyediakan cemilan. Pisang bakar keju disini juara banget enaknya. Sambelnya enak, membuat nafsu makan bertambah seketika. Pada saat itu Padmosari juga mempunyai beberapa cabang warung tenda pinggir jalan di sekitar kampus UNSOED dan AMIK BSI. Warung tenda Padmsari dekat kampus BSI juga menjadi langganan saya hampir setiap malam setelah pulang kuliah. Tempe penyet plus nasi harganya Rp 4.000 pada waktu itu. Namun sayang entah karena apa akhirnya Padmosari menutup beberapa warung tendanya. Sekarang pun saya kurang paham apakah Padmosari yang berada di jalan Riyanto masih beroperasi atau tidak. 

  f     Sambal Pedas Aldilah
Ini juga tempat makan favorit anak-anak kos Catelya pada khususnya. Saya pertama kali makan di Aldilah juga sejak saya pindah kos di Catelya. Menu andalan di Sambal Pedas Aldilah adalah lumpianya yang berukuran jumbo. Kadang saya berpikir tak perlu memesan nasi pun sudah kenyang dengan makan lumpia saja. Selain lumpia Aldilah juga terkenal dengan menu ayam gorengnya. Sambelnya enak, lalap khas daun singkongnya juga enak. Kami anak kos biasanya request agar sambalnya dikasi lebih banyak. Jika sedang mode hemat, saya biasa memesan nasi+tempe goreng yang harganya saat itu Rp 4.000. Aldilah juga melayani pesan antar. Keuntungan tinggal dikomplek mahasiswa memang salah satunya makanan murah meriah tapi sudah membuat perut kami kenyang. Ah aku sambil menelan ludah mengetik tulisan ini.

Yup mengingat masa-masa itu memang menyenangkan, saya pernah mengalami masa-masa itu. Mengalami menjadi mahasiswa dan karyawan yang memegang uang pas-pasan karena harus membagi uang untuk biaya hidup dan biaya kuliah. Walaupun harus mengayuh sepeda naik turun melewati tanjakan di malam hari. Makan dengan menu nasi+tempe+sambal setiap hari. Justru itu menjadi kenangan yang tak terlupakan untuk saya pribadi. Saya belajar memaknai kehidupan menjadi anak kos dan mahasiswa dengan selalu memegang uang pas-pasan. Oke, sekian dulu ceritanya. Masih banyak yang ingin di ceritakan dan masih banyak pula tempat makan yang belum tertulis disini. Mungkin bisa disambung lain waktu. See you!

Wassalamualaikum 

- Resti -

Minggu, 18 September 2016

Idul Adha 1437H



Taqabalallahu Minna Wa Minkum

Selamat I’ed Adha buat muslim-muslimah di seluruh dunia. Dalam agama islam kita menjumpai dua hari raya yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal sedangkan hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Orang-orang di Indonesia juga menyebut hari raya Idul Adha dengan sebutan Hari Raya Qurban. 

Mengapa kita di perintahkan untuk berqurban pada hari raya Idul Adha? Dahulu untuk menguji Nabi Ibrahim Alaihissalam, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan untuk menyembelih putra kesayangan beliau yaitu Ismail. Putra yang didambakan bertahun-tahun Alloh perintahkan untuk disembelih. Untuk memenuhi perintah Allah dan sebagai wujud ketaatan seorang hamba terhadap Rabbnya, Ismail pun bersedia untuk di sembelih. Namun ketika pisau yang tajam hendak menyembelih Ismail Allah gantikan dengan seekor domba. Betapa Nabi Ibrahim dengan kerelaannya bersedia menyembelih Ismail anak kesayangan Nabi. Bagaimana jika kita yang diperintahkan untuk melaksanakan perintah tersebut? Wallahu A’lam.

Selain berqurban, amalan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah juga merupakan amalan yang lebih afhdal dibandingkan dengan amalan 10 hari di bulan Ramadhan. Diantara amalan-amalan yang disunnahkan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah :
a.       Memperbanyak dzikir
b.      Memperbanyak takbir dimulai dari tanggal 1 Dzulhijjah hingga berakhirnya hari Tasyriq
c.       Berpuasa sunnah Arafah
d.      Banyak-banyak memohon doa kepada Alloh
e.      Berqurban 

Ada rasa haru dan sedih setiap saya mengikuti shalat I’ed. Sudah 3 tahun ini kami melewati Idul Adha tanpa kehadiran ayah. Momen-momen yang biasanya kami dapat berkumpul dengan sanak saudara agak terasa berbeda. Seperti tahun-tahun sebelumnya saya beserta suami selalu melaksanakan sholat I’d di desa tempat kelahiran saya.

Idul Adha kali ini, setelah usai melaksanakan sholat id dan sarapan pagi, kami segera bersiap-siap berangkat ke Banjarnegara, karena suami ikut dalam acara panitia pemotongan hewan qurban. Suami terlihat sangat excited karena baru kali ini dia terlibat langsung dalam acara idul qurban. Yang mana di tempat orang tua kami tinggal anak muda belum mendapat kepercayaan untuk ikut dalam pemotongan dan pembagian hewan qurban. Setelah menempuh perjalanan 2 jam akhirnya pukul 10 pagi kami sudah sampai di Banjarnegara. Beruntung pada hari itu jalanan cukup lengang, sehingga kami dapat menikmati perjalanan ke Banjarnegara tanpa drama-drama macet.  

Alhamdulillah juga, berkah Idul Adha tahun ini kami mendapat banyak daging sapi dan kambing. Sempat kami bagikan juga kepada saudara yang sama-sama masih di Banjarnegara. Betapa nikmatnya setiap tahun Alloh memberikan kesempatan baik orang kaya maupun orang miskin untuk dapat menikmati daging baik itu sapi, kambing maupun daging unta. Daging yang mahal harganya dan tidak semua orang mampu membelinya namun dapat dinikmati oleh semua ketika Idul Adha tiba.

salam, 
- Resti - 

Kamis, 08 September 2016

Surprise (2)

Pada post sebelumnya saya pernah membahas tentang surpise. Untuk yang belum membacanya, postingan tentang surprise sebelumnya bisa dibaca disini.


Sebelumnya saya bercerita bahwa saya menberikan kejutan kecil-kecilan berupa khimar kepada teman saya. Singkat cerita hari Jum’at minggu kemarin saya mudik ke Purwokerto. Sudah menjadi rutinitas setiap dua minggu sekali saya dan suami mudik ke rumah orang tua. Hari Sabtu merupakan hari yang agak padat bagi saya, jadwal saya pada hari itu menengok bayi tempat saudara dari mama saya, mengantar pesanan carica tante, mengunjungi teman saya yang baru saja pindahan, mengantar pesanan jilbab, membeli pesanan jilbab dan mengambil bibit buah tin. Lumayan padat ya? Hehe.


Saya memang membiasakan diri untuk menyelesaikan urusan-urusan di Purwokerto sekaligus ketika mudik. Karena waktu saya dan suami di Purwokerto hanya dua hari saja. Jadi waktu yang singkat kami gunakan untuk hal-hal yang sudah terjadwal sebelumnya. Macam mau liburan saja yak pake itinerary haha. Setelah selesai urusan menengok bayi dan mengantar carica, ba’da Ashar saya dan suami berangkat ke Purwokerto, tujuan pertama yaitu mengnjungi teman yang baru saja pindahan.


Sebenarnya pindahannya sudah ada sebulan mungkin, namun kami baru sempat berkunjung. Kami disambut dengan baik oleh tuan rumah. Kami berteman sejak tahun 2010, yup pada saat itu kami bekerja di perusahaan yang sama. Namun beliau hanya sebentar bekerja di perusahaan tersebut dan memutuskan berhenti bekerja sebelum menikah. Lagi-lagi teman kerja saya dahulu hehehe.


Ketika kami sedang mengobrol, dia membawakan gamis berwarna hitam dan minta dicoba oleh saya. Ternyata gamis tersebut beliau hadiahkan untuk saya, Alhamdulillah. Kebetulan sekali saya memang sedang memerlukan gamis-gamis yang berwarna gelap. Koleksi gamis saya sebelumnya hampir semuanya berwarna feminin. Gamis yang saya dapatkan dari teman saya pun sangat pas dengan ukuran tubuh saya. Setelah kemarin saya memberikan surprise untuk teman saya, kini giliran saya yang mendapat surprise dari teman saya yang lainnya. Betapa Maha Baik Alloh terhadap saya selama ini. 


Saya memang mempunyai keinginan untuk membeli gamis berwarna hitam. Namun saya belum sempat untuk hunting ke toko-toko gamis, karena belakangan ini suami agak sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia sering pulang malam hari. Betapa senangnya saya ketika mendapat hadiah gamis berwarna hitam. Rencana Alloh memang sungguh ciamik yah..


Salam,


-resti-

Selasa, 06 September 2016

Dulu vs Sekarang



Awal-awal bekerja di Purwokerto dan menjadi anak kos, aku menjadi orang yang penasaran dengan hal-hal baru. Serta ingin mencoba hal yang baru ini dan itu.

Pulang kerja mampir ke alun-alun yang jaraknya sekitar 3 menit di tempuh dengan naik sepeda motor. Sekedar duduk-duduk dan menikmati es krim yang di beli di Alf*mart samping alun-alun persis. Alun-alun Purwokerto 5 tahun yang lalu tidak seramai sekarang. Sekarang melihat alun-alun begitu ramainya rasanya enggan untuk duduk-duduk di sana lagi, bahkan sekedar mampir.

Sebelum menikah suka sekali mendatangi cafe atau tempat makan baru untuk sekedar mencicipi makanannya, sekarang semenjak menikah dan pindah tempat tinggal melihat cafe-cafe baru bermunculan di Purwokerto rasanya lebih bisa mengerem keinginan untuk mencicipi makanannya. Selain waktu yang banyak digunakan untuk bersama keluarga, rasanya lebih nikmat menikmati martabak telor atau mie kuah bersama keluarga. Jika sedang ingin menikmati makan malam di luar berdua pun kami lebih memilih tempat makan yang sudah menjadi favorit.

Sebelum menikah suka sekali nongkrong bersama teman-teman kerja untuk ngobrol dan menghabiskan waktu di sore hari. Sambil menikmati segelas pop ice atau jus, dan pulang menjelang maghrib. Sekarang? Menghabiskan senja lebih nyaman di rumah, kalaupun ingin keluar untuk menunaikan keperluan lebih suka bepergian setelah shalat Isya. Lebih tenang dan nyaman. 

Suka sekali jika diajak liburan walau hanya sehari, Minggu yang harusnya untuk istirahat dihabiskan untuk liburan singkat bersama teman kerja dan pulang hingga larut malam. Hampir setiap bulan ada waktu untuk jalan-jalan bersama teman. Jika sekarang aku lebih memilih untuk bersantai dirumah bercengkerama dengan keluarga. Walaupun masih tetap merencanakan liburan kecil-kecilan bersama suami ke luar kota.

Dulu aku menjadi anak yang penasaran dan penuh ingin tahu. Setelah semuanya terlewati dan mencoba-coba, kini sudah tidak sepenasaran dulu. Sekarang merasa, kok biasa aja ya rasanya? Apakah teman-teman juga pernah mengalami hal demikian? Setelah apa yang sebelumnya penasaran dan akhirnya mencobanya? Setelah mencoba ini dan itu untuk menjawab rasa penasaran. 

Boleh di share ya teman-teman pengalaman kalian..

salam,

- Resti -


Jumat, 02 September 2016

Surprise

Assalamu ‘alaikum..

Dalam hidup ini, tentu kita pernah mendapatkan sesuatu yang mengejutkan. Sekecil apapun kejutan tersebut. Contoh yang paling banyak ada di sekitar kita yaitu ketika kita berulang tahun. Ketika kita sedang berulang tahun, kita sering mendapatkan kejutan dari teman. Entah itu dapat kado ulang tahun atau kejutan tiup lilin tiba-tiba. Yang sebenarnya hal tersebut tidak pernah terpikirkan oleh kita. Rasanya sungguh bahagia bukan?

Saya pun pernah merasakannya, mendapatkan kejutan di hari ulang tahun. Kejutan ini direncanakan oleh teman-teman saya sewaktu masih bekerja. Ceritanya sore hari jam pulang kerja tiba-tiba saya dipanggil pimpinan ke ruangannya. Saat itu pimpinan bertanya mengenai rumus pada Ms. Excel. Sambil ngobrol-ngobrol tiba-tiba pintu diketuk, ketika saya buka “surprise” salah satu teman membawakan kue tart dan disusul teman yang lain menyanyikan lagu ulang tahun. Perasaan saya campur aduk pada saat itu, sangat terharu. 

Teman-teman di kantor memang sudah seperti keluarga dan kantor sudah seperti rumah ke dua bagi kami. Yup, karena kami berinteraksi selama 6 hari dalam seminggu. Karena setiap hari bersua kedekatan kami sudah seperti keluarga. Teman-teman sukses membuat saya terkejut dan bahagia. Saya tahu teman-teman sangat menyayangi saya. Mereka repot-repot menyusun rencana dan membuat kejutan untuk membahagiakan saya.

Sekitar sebulan yang lalu, saya berencana ingin memberikan surprise kecil-kecilan kepada sahabat saya, Mbak Eppi namanya. Perkenalan kami dimulai sejak kami bekerja di sebuah perusahaan pada tahun 2010. Beliau adalah partner saya dalam bekerja. Beliau seorang accounting di perusahaan tempat saya bekerja dahulu. Sejauh ini sejak pertama mengenal beliau, orangnya sangat baik dan peduli terhadap orang lain. Walaupun terkadang orangnya moody. FYI hampir 3 tahun terakhir saya bekerja sambil kuliah, hampir setiap hari pula saya membonceng mba eppi setiap berangkat dan pulang kerja. Kebetulan kos saya dan rumah  mbak Eppi searah dan rumahnya melewati kos saya. Dan selama itu pula dia ga pernah minta di isikan bensin, sungguh baik bukan orangnya? Jazakillah khoir buat kebaikanmu selama ini mbak. 

Sampai sekarang kami masih berteman baik dan masih sering berjumpa serta bertukar cerita. Saya berniat membeli khimar yang akan saya hadiahkan kepada beliau. Setelah beberapa hari browsing dan tanya teman sana-sini, saya memutuskan untuk membeli online kepada salah satu produsen di Purwokerto. Saya memesan khimar tersebut melalui teman saya. Sistemnya pre-order, jadi kami memesan terlebih dahulu lalu akan di buatkan dengan waktu kurang lebih 1-2minggu. Setelah produk yang kami pesan jadi kami akan di hubungi kembali.

Karena waktu itu saya nitip ke teman, tentu teman saya yang berhubungan dengan produsen. Kurang lebih 10 hari setelah pemesanan saya di sms teman kalau pesanan khimar sudah jadi. Karena posisi saya yang berada di luar kota Purwokerto, saya meminta tolong teman tersebut untuk mengantar khimar yang saya pesan ke kantor tempat saya bekerja dulu dan memberikannya kepada Mbak Eppi. Qadarullah, dia mau membantu saya. Alhamdulillah, saya dikelilingi orang-orang baik yang bersedia membantu saya. 

Beberapa saat kemudian Mbak Eppi bbm dan menyampaikan terima kasih. Menurutnya khimar tersebut adalah yang diidam-idamkan dan dia sangat menyukai khimar tersebut. Padahal waktu memesannya saya sendiri tidak tahu apa yang sedang diinginkan. Sungguh senang ketika kita memberikan sebuah kejutan kecil kepada orang lain dan orang tersebut menerima dengan baik kejutan dari kita. Walaupun mungkin apa yang kita berikan itu sederhana. 

Ketika kita membahagiakan orang lain, maka Alloh akan membahagiakan kita. Mungkin beda cerita jika saya membeli khimar tersebut untuk saya sendiri. Yang akan merasa bahagia adalah hanya saya sendiri. Namun ketika kita memberikan sesuatu kepada orang lain, akan ada dua orang yang bahagia yaitu diri kita sendiri dan orang yang beri sesuatu tersebut.Bukankah kita juga ingin bahagia? Hendaknya kita juga jangan sungkan untuk menyenangkan orang lain. Setiap harinya, marilah kita berusaha untuk membahagiakan orang-orang di sekitar kita.

Wassalamu’alaikum

Salam,

-Resti-

Kamis, 01 September 2016

Hijab


“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al- Ahzab : 59)


Perintah berhijab sudah datang ketika zaman Rasulullah, dan perintah tersebut tertulis dalam Al Qur’an yang mana sebagai pedoman untuk kita semua. Sebagai muslimah yang mengimani kitab-kitab Alloh dan Rasul-rasul Alloh tentu kita tidak dapat mengelak akan datangnya perintah untuk menutup aurat tersebut. Alhamdulillah, semakin tahun banyak muslimah di Indonesia yang sudah mulai menutup auratnya. Terlepas dari apakah itu sudah memenuhi syarat secara syari atau belum. 

Saya mulai mengenakan kerudung sejak tahun 2011, waktu itu tepat satu tahun saya bekerja pada sebuah perusahaan. Alasan pertama saat itu ya ingin menutup aurat. Awalnya saya diberi nasehat oleh rekan kerja yang sudah mengenakan kerudung lebih dahulu, bahwa menutup aurat itu hukumnya wajib. Ada dalil di dalam Al Qur’an yang memerintahkan perempuan yang sudah baligh untuk mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. Beliau yang baik hati dan sabar membimbing saya, memberikan artikel-artikel mengenai hijab.
Pada saat itu saya tidak serta-merta langsung mengenakan kerudung. Karena saya sudah terbiasa tidak menutup aurat, baju-baju yang saya miliki sebagian besar baju lengan pendek atau ¾. Kerudung pun saya hanya memiliki satu atau dua helai pada saat itu yang saya kenakan ketika hari Raya Idul Fitri atau ketika datang ke acara-acara pengajian. 

Setelah berdiskusi dengan teman kerja serta memikirkan secara matang-matang, akhirnya saya memutuskan untuk mengenakan kerudung untuk menutupi kepala. Saya ingat betul pada hari itu hari Jum’at, pertama kali saya memakai kerudung ke kantor. Hari Jum’at, hari yang baik aku gunukan untuk memulai sesuatu yang baik. Sejak awal saya berniat memakai kerudung tidak hanya saat bekerja, namun dalam kegiatan sehari-hari di luar pekerjaan saya sudah berniat tetap mengenakan kerudung.  Perasaan pada saat itu campur aduk, perasaan malu dan perasaan di pandang aneh karena perubahan saya. Saya juga ditemani teman kerja untuk membeli beberapa kerudung, ah sungguh baik hati mbak yang satu ini. Pertama membeli kerudung aku memilih warna hitam dan putih. Kenapa? Alasannya karena warna hitam dan putih itu warna netral jadi bisa dipadu-padan dengan baju warna apapun hehe.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak karyawan yang bergabung dengan perusahaan tempat saya bekerja. Dan hampir semua karyawati baru mereka sudah menutup aurat. Pada waktu itu tahun 2011-2012 di Purwokerto sedang musim mengenakan kerudung paris. Kerudung segi empat berbahan tipis dan cenderung menerawang, keunggulan kerudung paris ini sangat mudah di lipat dan dikenakan. Saya pikir ini sangat cocok untuk saya yang sedang belajar mengenakan kerudung. Pada masa itu pula banyak sekali asesoris-asesoris jilbab. 

Niat awal yang tadinya semata-mata ingin mematuhi perintah Alloh bergeser menjadi berhijab namun ingin tetap kelihatan modis. Hampir setiap bulan setelah gajian saya membeli kerudung dan asesorisnya. Pada saat itu saya mencoba memakai kerudung dengan dililit-lilit ke leher, serta berbagai macam gaya (yang menurut saya pada saat itu bagus) dan asesoris disana-sini. Saya tidak memperhatikan syarat-syarat hijab syari yang sesuai tuntunan. 

Lambat laun saya merasa tidak nyaman berhijab dengan berbagai macam gaya. Pada saat itu juga saya sambil melanjutkan kuliah yang mana saya tidak ada waktu lagi untuk berhias didepan cermin. Setiap hari saya berpacu dengan waktu membagi jadwal bekerja dan kuliah di sore harinya. Jangankan untuk mencoba-coba model hijab, kadang urusan mandi pun saya skip hehehe. Secara bertahap kerudung-kerudung paris saya pensiunkan, sebagian ada yang saya berikan kepada teman kos, sebagian ada yang saya bawa pulang ke rumah. Lalu saya beralih membeli kerudung-kerudung langsung pakai yang menutup dada. Tetep, pada saat itu saya membeli kerudung warna warni mencocokkan baju yang saya punya. 

Semakin taun saya semakin tua bertambah umur, apalagi setelah menikah saya ingin berpakaian yang simpel. Sudah cukup puas menikmati gaya hijab ini dan itu yang sesungguhnya kalo melihat dari ayat di atas sangat melenceng. Saya memaknai jilbab itu sesuai keadaan saya di Indonesia, apa yang saya lihat kebanyakan muslimah Indonesia yang sudah menutup aurat. Padahal Al Quran itu turun untuk umat Nabi Muhammad di seluruh dunia. Yang mana umatnya tidak hanya di Indonesia saja, namun di berbagai belahan bumi ini. Selama ini saya salah menangkap arti ayat perintah berjilbab tersebut, jilbab yang dimaksud di dalam Al Qur’an bukan seperti apa yang saya kenakan. Karena apa yang saya kenakan selama ini masih jauh dari syariat. Sampai saat ini pun saya masih belajar memahami apa itu makna jilbab yang tertulis di dalam Al Qur’an. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi dalam akhlak maupun dalam hal berpakaian dalam rangka menaati perintah Alloh. Mungkin lain waktu kita sambung lagi tentang jilbab ini.

Salam,

- Resti -