Sejak tinggal berdua satu atap dengan suami, mau tidak mau
saya yang tidak mahir dalam memasak harus terjun di dunia permasakan. Haruskah
memasak? Tidak, sebenarnya kalo mau beli saja di warung makan bisa. Mau beli
sayur saja oke, nasi plus sayur bisa jadi, nasi+sayur+lauk pun boleh banget.
Tetapi masa iya untuk kebutuhan makan harus membeli nasi rames setiap hari?
Banjarnegara hanya berjarak sekitar 80km dari asal tempat tinggal kami. Saya
disini menjadi full ibu rumah tangga dan tidak bekerja. Bahan makanan pokok
juga tersedia dipasar yang dapat di tempuh kurang lebih 7 menit dari rumah. Apa
kata mertua jika anaknya dikasi makanan warung setiap hari?hehehe. Tidak lain
tidak bukan adalah karena istrinya pemalas hoho. Selain itu jika membeli setiap
hari bisa-bisa kantong jebol.
Memang lebih praktis si dengan membeli kita sudah bisa
langsung menyantapnya, namun dari segi kesehatan kita tidak bisa mengetahui
apakah minyak yang digunakan minyak goreng yang berkualitas atau tidak? Apakah
sayurannya dicuci dengan bersih atau tidak bla bla bla. Jadi dua hari setelah
pindahan saya sudah mulai berbelanja. Biasanya saya berbelanja untuk menu dua
hari kedepan. Repot sis jika harus ke pasar setiap hari yang mana suami
berangkat kantor sebelum pukul 07.00 WIB.
Saya juga mengusahakan masak pagi-pagi agar ke kantor suami bisa sarapan dan juga membawa
bekal untuk makan siangnya. Hemat sis! Dan alhamdulillah sekali suami saya
tidak rewel dalam hal menu masakan. Yang penting ada sayur dan lauk. Bosan sayur
setiap hari hanya laukpun tak mengapa. Suami juga tidak mesti membawa bekal
setiap hari. Biasanya hari jum’at saya tidak membawakan bekal. Saya bebaskan ia
untuk makan siang apa saja yang di inginkan.
Selera kami dalam hal makanan pun banyak kesamaan. Dan kami
termasuk pasangan yang doyan makan apa aja. Sayur apapun mau. Kecuali makanan
yang di haramkan dalam agama Islam tentu kami hindari. Setiap harinya pasti
saya memasak 1 menu sayur beserta lauknya. Lauknya apa? Sederhana aja kok,
kadang tempe, tahu, kadang ikan bandeng, ikan tongkol, atau ikan sungai serayu.
Setiap hari memakan sayur yang diolah dengan cara di tumis terkadang membuat
kami sedikit bosan. Karena setiap hari memakan tumis-tumisan.
Kalau sudah agak jenuh dengan masakan tumisan. Kami akan
memasak makanan yang super istimewa? Apa itu? Tempe goreng, lalap daun pokcoy
dan sambel terasi. Dijamin saya dan suami akan sangat lahap menyantapnya.
Sungguh menu simpel namun sangat nikmat. Dan kami juga sering makan dengan menu
seperti ini. Pokoknya kalau sudah ada sambal terasi lauk apapun pasti akan jadi
lahap makannya. Walaupun hanya dengan sambal terasi dan tempe goreng saya lebih
merasa bahagia daripada harus menyuguhkan makanan yang serba mewah kepada suami
namun dari membeli di warung makan. Alhamdulillah suami sangat mengerti
istrinya yang tidak pandai memasak ini. Love u suami..
Salam,
-Resti-