Jumat, 30 Oktober 2015

Long Distance Married

Assalamualaikum teman blogger..

Bagaimana kabar teman-teman hari ini? Semoga kia semua selalu diberi nikmat kesehatan oleh Alloh Swt. Sehingga semakin meningkatkan rasa syukur kita terhadap Alloh Swt. Aamiin
Kali ini saya akan sharing mengenai Long Distance Married. Mungkin teman-teman sering menyebutnya LDM. Kalo muda-mudi yang (maaf) berpacaran menyebutnya dengan sebutan Long Distance Relationship (LDR). Keduanya sama saja intinya hubungan jarak jauh. Jauhnya seberapa? Tergantung yang menjalaninya. Hehehe...

Saya termasuk sedang menjalani Long Distance Married. Sejak menikah 1,5 tahun yang lalu saya dan suami tinggal dikota yang berbeda. Kalo yang sudah pernah membaca blog ini, saya pernah bercerita di postingan sebelumnya. Ya kalo ada yang mau baca res. *jitak pake palu. Kenapa saya dan suami berjauh-jauhan setelah menikah? Hal ini dikarenakan pada saat menikah saya juga sedang menempuh pendidikan pada salah satu perguruan tinggi di Purwokerto. Pada saat itu saya juga masih mempunyai tanggung jawab sebagai karyawan pada perusahaan swasta. 

Saya bekerja di perusahaan tersebut sejak lulus SMK. Alhamdulillah lulus sekolah langsung diterima kerja sebagai bagian administrasi penjualan. Setahun berlalu saya juga mendaftar kuliah dan mengambil jurusan Manajemen Informatika. Agak melenceng memang dari bidang kerja saya. Namun tekad saya saat itu adalah yang penting saya kuliah, menimba ilmu dan menambah pengalaman. 

Pada saat kuliah saya dipertemukan dengan seorang lelaki bertanggung jawab (yang sekarang menjadi suami). Sejak berkenalan dia memang sedang mencari jodoh dan berniat serius untuk menikah. Betapa beruntungnya saya dipertemukan dengan laki-laki sebaik dia. Mungkin suami senyum-senyum sendiri membaca tulisan ini. Tak lama kemudian kami menikah dan sampe saat ini kami masih menjalani long distance. Suami pulang seminggu sekali saat weekend. Bedanya suami hanya 5 hari kerja sedangkan saya 6 hari kerja. 

Setidaknya saya beruntung bisa bertemu seminggu sekali. Karena teman saya sendiri menjalani LDM dan bertemu dengan suami 2 bulan sekali di karenakan suaminya bekerja diluar pulau. Lagi-lagi saya diingatkan agar banyak bersyukur. Selama ini kami enjoy menjalaninya. Mungkin karena kami belum dikaruniai momongan jadi belum terlalu repot. Kalo sudah punya anak mungkin saya maunya deket-deket sama suami hehehe.

Sesibuk apapun aktivitas kami, kami selalu menyempatkan waktu untuk berkomunikasi. Bertukar foto sebagai penawar rasa kangen. Kalo sudah mendekati weekend rasa bahagia berlipat ganda hehehe. Saat bertemu kami bertukar cerita apa yang kami kerjakan selama bekerja. Itu salah satu bentuk quality time kami. Apapun jika dijalani dengan senang hati maka tak ada beban yang mengganjal baikk hati maupun pikiran. Walaupun sekarang kami enjoy menjalani hubungan jarak jauh, namun kami tetap berharap pada saatnya nanti kami akan berkumpul dan membangun keluarga kecil kami bersama-sama. 


Salam,

-Resti-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar