"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak di sangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan keperluannya. (QS. At-Talaq ayat 2-3)"
Cuplikan ayat tadi cukup menyentuh hati saya pagi ini. Seperti biasa Senin pagi ba'da subuh saya dan suami berangkat bersama. Saya ke Purwokerto dan suami ke Banjarnegara. Pagi tadi karena kami berangkat dari rumah orang tua saya, kami berangkat 15 menit lebih awal. Kami berangkat pukul 04.45 WIB. Biasanya kalo dari tempat suami kami berangkat pukul 5.
Pagi ini aku masih merasa ngantuk, Alhamdulillah minggu malam hujan turun membasahi desa kami. Hujan yang turun membuat tidurku tidak begitu nyenyak. Walaupun masih mengantuk namun mau tidak mau kami harus tetap berangkat. Ya iya dong kalo ngga berangkat gasik bisa-bisa suami telat sampe kantornya.
Pada mulanya perjalanan kami lancar, namun 20 menit setelah menempuh perjalanan ternyata ban motor kami bocor. Hari masih pagi dan tambal ban di pinggir jalan raya masih banyak yang tutup. Suami memutuskan untuk mengendarai motor dengan sangat pelan, takut nanti bocornya makin lebar sambil mencari tambal ban yang sudah buka.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 5km, akhirnya ada tambal ban yang sudah buka di dekat Pom bensin Karang Lewas. Alhamdulillah. Saat kami datang masih terlihat sepi. Lalu tak berapa lama dibelakang kami ada bapak paruh baya menuntun motornya yang ternyata mengalami hal yang sama seperti kami. Beliau membawa keranjang kosong, sepertinya bapak tersebut akan ke pasar.
Saya dan suami menunggu sambil duduk-duduk di pinggir jalan. Tak berapa lama ada 2 truk yang berhenti untuk mengisi angin ban mereka. Tak berapa lama datang lagi truk dan mobil pick untuk mengisi angin. Tarif isi angin ban truk saya lihat sekilas Rp 5000. Wah, rejeki si bapak sudah ramai sepagi ini. Padahal saat itu jam masih menunjukkan pukul 05.18 WIB. Kalo ada 5 truk berarti si bapak sudah mengantongi uang Rp 25.000.
Si bapak bilang katanya sejak pukul 4 pagi sudah ada truk yang singgah untuk mengisi angin. Pada saat kami menambal ban, sekitar 10 menit sudah ada 5 truk yang mengisi angin, 2 motor yang menambal ban. Wah sudah bisa di hitung ya penghasilan si bapak pagi ini. Hehehe..
Kejadian tadi membuat aku cukup tercengang. Di saat tambal ban yang lain masih tutup dan mungkin buka siang hari, si bapak sudah memulai bekerja sejak pukul 4 pagi. Walaupun mungkin harus mengorbankan waktu istirahatnya yang berkurang karena profesinya. Mungkin kalau di hitung-hitung penghasilan si bapak sudah mencapai 50rb. Luar biasa ya rezeki Allah itu. Allah memberikan rezeki bagi siapa saja yang mau berusaha.
Bayi yang masih dalam kandungan pun diberikan rezeki melalui ibu yang mengandungnya. Si bapak sudah mengingatkan saya kembali pada petikan ayat diawal tulisan ini. Terima kasih bapak. Saya sendiri malu, saya bekerja 6 hari dan digaji setiap bulannya. Namun, kadang saya masih kurang bersyukur dengan rezeki yang saya dapatkan. Kejadian pagi ini sangat memberi inspirasi bagi saya dan suami. Walaupun suami agak terlambat sampai kantor, segi positifnya saya jadi nggak ngantuk lagi dan kami mendapat pelajaran yang sangat berharga.
Love,
- Resti (karyawati yang ingin menyegerakan resign) -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar