Hari ke dua di Jogja aku bangun
pagi. Berhubung tidak ada tujuan khusus mau kemana pada hari itu bangun pagi kami menonton tv. Sedang menonton televisi tiba-tiba terlintas di pikiran untuk mengajak
suami ke Sunday morning atau biasa orang-orang menyebutnya Sunmor yang berada
di lembah Universitas Gajah Mada. Kebetulan jarak dari hotel tempat kami menginap dengan lokasi Sunmor tidak terlalu jauh. Sebelumnya, sekitar enam tahun lalu aku
mengunjungi sunmor ini bersama Mbak Devi teman yang dulu satu kos di
Karangmalang. Enam tahun yang lalu aku pernah tinggal di Jogja walau hanya satu
bulan hehehe.
Daripada kami hanya
bermalas-malasan di hotel akhirnya suami setuju dengan ide jalan-jalan pagi ke
sunmor UGM. Setelah browsing dan tanya ke teman-teman yang pernah tinggal di
Jogja aku dan suami berangkat sekitar pukul 6.30 WIB. Jalan raya masih lengang
hanya beberapa kendaraan yang melintas. Sambil berjalan kaki menyusuri jalan
Laksda Adi Sucipto-Jalan Urip Sumoharjo tak ada satupun mikrobus yang lewat.
Bus TransJogja pun hanya beberapa yang melintas.
Berjalan di trotoar sambil
mengobrol tak terasa membawa kami ke jalan Affandi (Jalan Gejayan) semakin jauh
melewati pasar Demangan, Gedung RRI sampailah di jalan Colombo.Setelah sejauh
ini kami berjalan dan tak menjumpai mikrobus, kami meneruskan perjalanan dengan
berjalan kaki. Karena lelah berjalan jauh dengan keadaan perut belum terisi dan
dahi berpeluh, aku hampir memutuskan untuk kembali ke hotel dengan trans Jogja.
Namun karena jarak menuju sunmor
dari UNY dengan jarak ke hotel lebih jauh ke hotel akhirnya kami tetap
melanjutkan perjalanan demi sampai di sunmor. Dengan bermodal Google Maps kami
menyusuri jalan Colombo menerobos Fakultas Bahasa UNY, sesekali kami bertanya
kepada orang yang kebetulan lewat dekat kami. Setelah menempuh perjalanan
hingga satu jam lebih dan melewati jalan berliku sampailah kami di sunmor
lembah UGM.
Alhamdulillah, dapat kesempatan
datang lagi ke sunmor Lembah UGM. Kalau bukan atas izin Alloh mungkin saya
tidak menginjakkan kaki disini lagi. Suasana di sunmor pagi itu sudah ramai
riuh. Di sana kita bisa menemukan berbagai macam barang yang dijual. Mulai dari
fashion, kuliner, pernak-pernik. Mulai dari harga murah hingga mahal pun ada.
Pertama kali datang kesini suami sangat excited. Berjalan diantara
pedagang-pedagang yang menjajakan dagangannya. Sediakan uang yang cukup ya
teman kalau kemari. Atau tahan hasrat belanja agar tidak khilaf ketika
berbelanja disini. Hehehe..
Harga makanan yang ditawarkan di
sunmor tidak terlalu mahal. Dua porsi soto ayam + sate telor + es teh kami
hanya membayar Rp. 27.000,-. Sangat terjangkau bukan teman-teman? Setelah perut
terisi kami melihat-lihat sekeliling sambil mencari oleh-oleh untuk dibawa
pulang ke Purwokerto. Saya membeli kaos khas Jogja untuk adik dan keponakan.
Dua kaos+ celana, 1 kaos pendek dan satu kaos lengan panjang kami hanya
membayar Rp. 145.000,-. Kaos yang dijual di sunmor sama dengan kaos yang dijual
di jalan Malioboro.
Puas jalan-jalan di sunmor dan
hari sudah cukup siang kami memutuskan untuk kembali ke hotel. Karena kami
check out pukul 12.00 WIB. Sebelum kembali ke hotel kami menyempatkan membungkus
sosis bakar dan kepiting saos padang untuk dinikmati di hotel hehe. Perjalanan
pulang kami memutuskan untuk naik Trans Jogja dari halte Jalan Colombo dan
turun di halte depan Ambarukmo Plaza. Perut kenyang dan suami pun senang.
Perjalanan ke Jogja kami kali ini
tidak mengunjungi tempat-tempat yang sedang happening karena film AADC 2. Karena pada saat itu orang-orang sedang demam AADC 2 hehe. Semoga next time dapat kesempatan ke Jogja lagi dengan destinasi tempat yang
berbeda.
Salam,
Resti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar