Rabu, 25 November 2015

Pillow Talk

Assalamu'alaikum wrwb.

Weekend adalah hari yang sangat aku nanti-nanti. Karena setiap weekend suami pulang ke Purwokerto, itu artinya ketemu dengan suami tercinta hehe. Yang aku sukai setiap hari Sabtu aku berangkat kerja di antar oleh suami. Walaupun ada sedihnya juga si di saat suami libur hari Sabtu, aku masih harus berangkat bekerja. Alhamdulillah, tetep di syukuri gakpapa Sabtu berangkat dengan 5 jam kerja. Biasanya kami berangkat dari rumah pukul 07.00 WIB dan suami menjemputku pukul 13.00 WIB.

Hari Sabtu-Minggu biasanya benar-benar kami manfaatkan sebaik mungkin untuk quality time. Sepulang kerja biasanya kami tidak langsung pulang ke rumah. Pulang kerja kami isi dengan jalan-jalan sekitar Purwokerto, makan siang bersama di luar (karena kami selalu makan dirumah hihi), atau berbelanja pesanan dari teman-teman.

Waktu bertemu yang sebentar benar-benar kami manfaatkan sebaik mungkin. Salah satu aktivitas rutin yang biasanya kami lakukan sebelum tidur adalah pillow talk. Bercakap-cakap membicarakan aktivitas selama sepekan, bercerita dari hal yang menyenangkan hingga cerita yang membuat kami sukses mewek bersama. Lebay dikit.. hehe

Kami senang membicarakan rencana kami ke depan, rencana membangun bisnis bersama, rencana berlibur berdua. Dan saat sebelum tidur itu benar-benar waktu yang pas buat kami membahasnya. Kami bisa asyik mengobrol hingga dini hari dan kadang sampai ketiduran haha.

Bagi kami pasangan yang jarang bertemu quality time engga harus berlibur jauh ke suatu tempat. Pillow talk pun sudah menjadi quality time buat kami. Iya, karena terkadang kami sudah merencanakan liburan ini-itu pada kenyataannya tidak terealisasi karena ada rencana lain yang mendadak.

- Resti -

Selasa, 17 November 2015

Kopi time

Assalamu 'alaikum wrwb

Sebenarnya saya pribadi adalah orang yang jarang sekali minum kopi. Saya hanya sesekali minum kopi. Mungkin dalam setahun bisa di hitung saya minum kopi berapa kali. Yup, saya pribadi memang mempunyai gangguan pada lambung. Jadi terkadang setelah minum kopi lambung terasa perih dan perut terasa tidak enak.Biasanya saya selalu sedia hot chocolate sachet sebagai pengganti karena saya tidak suka kopi.

Setelah sekian bulan tidak minum kopi, hari ini saya minum kopi lagi. Di tengah pekerjaan yang kian bertambah karena euforia akhir taun entah kenapa saya ingin ngopi. Kali ini aku ngopi creamy latte dari torabika. Saya memang lebih suka kopi tanpa ampas, dan pertama kali mencoba creamy latte ini enak :). Recomended. Mungkin kalo teman-teman yang suka ngopi ditambahkan es juga tetap nikmat ya..

Kalo teman-teman sendiri biasanya ngopi berapa kali dalam seminggu?

Share yaa...

Salam,

- resti -

Selasa, 10 November 2015

Mendadak Jogja

Sabtu kemarin, 7 Nopember aku cuti dari kerjaan sehari. Rencana awal cuti mau belanja barang dagangan, ambil pesanan dan sorenya rencana jalan-jalan di sekitar Baturraden. Saya dan suami berangkat pagi seperti biasa, acara pertama ambil kaos kaki. Acara kedua kami ke Ajibarang untuk membeli pot, pagi hari jalanan menuju Ajibarang belum terlalu padat.

Tak perlu lama suami sudah memilih pot dan membayarnya. Selesai membeli pot kami mampir sebentar ke rumah orangtua suami menaruh pot yang kami beli. Lalu kami segera bergegas ke Purwokerto. Tujuan berikutnya kami ke Pasar Wage Purwokerto, namun sampai toko yang kami tuju ternyata masih tutup. Mungkin masih terlalu pagi kali ya haha. Karena hari masih pagi dan check in hotel rata-rata mulai pukul 13.00 maka kami menyempatkan jalan-jalan di Purwokerto sejenak.

Di tengah perjalanan suami tiba-tiba mendadak bilang bagaimana kalau kita ke Jogja saja. Sambil masih berpikir saya pun mengiyakan saja. Kalau masih ada tiket buat ke Jogja berarti memang rezeki kami ke Jogja. Kalau sudah habis tiket ke Jogja, mungkin memang kita baiknya liburan di Purwokerto sesuai rencana awal.

Pukul 09.18 kami tiba di stasiun Purwokerto dan suami segera antri membeli tiket. Tak menunggu lama, tiket kereta api sudah di tangan. Kami berangkat ke Jogja menggunakan kereta api Joglokerto dengan keberangkatan pukul 10.38 WIB. Kereta api Joglokerto memang belum lama ini di launching dengan rute perjalanan Purwokerto-Jogjalarta-Solo.

Pukul 09.50 kami sudah check in dan menunggu di area stasiun. Kereta api Joglokerto mengalami sedikit keterlambatan keberangkatan karena jadwal seharusnya pukul 10.38 WIB. Tak apalah kami menunggu sedikit lebih lama, karena di Jogja pun kami belum ada planning sama sekali. Haha...Ya abis suami mendadak ngajaknya, jadi belum sempat deh bikin list mana aja tempat yang mau di kunjungi.

Perjalanan kami menuju Jogja alhamdulillah lancar. Dalam perjalanan saya sempat BBM-an sama Mbak Yuli salah satu teman saya di Jogja. Memberi kabar kalau saya dalam perjalanan ke Jogja dan tanya-tanya seputar penginapan. Sampai di Jogja siang itu sempat hujan. Sampai di Jogja bu Yuli menelepon kalau penginapan langganan beliau sudah full booked. Dan akhirnya kami memutuskan untuk mencari sendiri penginapan kami.

Di antar abang becak kami mencari penginapan di komplek belakang Malioboro. Kami menginap di hotel Pusaka. Dengan fasilitas seadanya, tak apalah. Karena weekend penginapan di sepanjang jalan Dagen sudah full booked juga. Penginapan yang kami tempati sangat dekat dengan Malioboro, hanya berjalan kaki 10 menit sudah sampai di Malioboro deh.Yess... ini penting ya teman-teman karena kami tidak membawa kendaraan sendiri.

Kami memutuskan untuk beristirahat di hotel sampai ba'da shalat maghrib. Ba'da maghrib kami berniat mencari makan karena perut sudah keroncongan. Menyusuri jalan Malioboro dengan berjalan kaki pada malam hari sungguh menyenangkan. Sepanjang jalan Malioboro banyak orang berlalu-lalang. Kami makan sate ayam di pinggiran jalan Malioboro. Dua porsi sate ayam kami membayar Rp 40.000,-. Perut telah terisi dan kami melanjutkan jalan-jalan kami. Karena berjalan kaki, kami hanya jalan-jalan sepanjang Malioboro dan Pasar Bringharjo.

Sekitar pukul 8 malam kami sudah sampai di penginapan dan saya memutuskan untuk tidur lebih awal karena badan yang sudah kelelahan. Esok paginya kami check out dari hotel pukul 05.15 WIB. Kami sengaja check out lebih awal, karena ingin menikmati jalan pagi di Jogja. Dari penginapan menuju Stasiun Lempuyangan kami memutuskan berjalan kaki. Lumayan membuat kami berkeringat haha. Kami juga menyempatkan sarapan gudeg di pinggir jalan. Belum afdhol rasanya ke Jogja tapi tidak makan gudeg khas Jogja hehe. Terakhir saya makan gudeg pada saat pulang dari Bali bulan Februari lalu.

 Kami pulang ke Purwokerto naik kereta Joglokerto dengan jadwal keberangkatan 07.11 WIB. Kami memang sengaja memilih perjalanan pagi agar di Purwokerto kami masih dapat menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda karena liburan singkat ini. Naik kereta Joglokerto nyaman menurut saya, next time kalo ada kesempatan liburan lagi ke Jogja pengennya naik Joglokerto lagi. Amiin...

Teman-teman pernah juga kah liburan mendadak?

Love,

- Resti -


Jumat, 06 November 2015

Lunch at Sambel Joss

Purwokerto beberapa hari terakhir ini cuacanya mendung yang membuat suasana jadi pengen ngemil terus :). Apalagi aku dan teman-teman yang kerjanya duduk didepan komputer bergelut dengan data butuh banget cemilan hehehe. Kadang-kadang di antara kami membawa cemilan dari rumah. Namun tak jarang sengaja beli di Alf*mart dekat kantor. Beruntung banget kantor yang sekarang pindah ke tempat yang lebih strategis yang mana dekat ke ATM (ini penting ya teman-teman), rumah makan ( yang ini juga tak kalah penting), dan juga Alf*mart.

Siang ini aku sama temen satu ruangan (teh winda dan bun epi, red) mencoba makan di Sambel Joss pedasnya pas pedas. Semboyan dari Sambel Joss adalah Spesialis Menu Hemat dan Lezat. Berbekal semboyan tersebut dengan penasaran kami berangkat ke Sambel Joss pada saat jam istirahat. Sampai sana kami memilih ruangan Joglo yang mana tempat duduknya dari meja kayu. Tema ruangan ini mengangkat jaman tempo doeloe. Mohon maaf kakak gak ada gambarnya, soalnya lupa ngga jeprat-jepret. :D

Aku pesan menu ayam bakar kremes + es teh, teh Winda dan Bun epi pesen ayam kremes + es teh. Untuk camilannya kami memesan french fries, mendoan (khas Purwokerto), dan pisang susu keju. Aku suka pelayanan di Sambel Joss yang raman-ramah dan sabar menanti pesenan kami. Karena baru pertama kali kami agak lama memilih menu camilannya.

 Rombongan yang pertama datang adalah es teh nya, gede banget gelasnya bok. Mantap ini mah. Es teh nya aja udah bikin kenyang hahaha. Di tambah lagi cemilan yang kita pesan juga macam-macam.  Bismillah siap-siap perut penuh. Menurut aku, bumbu ayam nya kurang meresap ke dalam dagingnya, mendoan + sambal kacangnya enak, pisang susu kejunya endeus banget banget. Over all puas sama pelayanan di Sambel Joss ini. Dengan menu yang bermacam-macam tadi kita cuma membayar Rp. 43.000, sungguh murah meriah bukan?

Buat temen-temen Purwokerto dan sekitarnya silakan kunjungi Sambel Joss di Jalan Gerilya Purwokerto (depan Pengadilan Negeri). Bisa pesan antar juga lhoo

Love,

Resti


 

Kamis, 05 November 2015

Satu Rindu

Kok judulnya satu rindu? emang rindu siapa?

Aku rindu sama hujan hehehe.. Setelah sekian lama enggak turun hujan khususnya di Purwokerto karena di beberapa wilayah sudah diguyur hujan duluan. Alhamdulillah kemarin sore Purwokerto dan sekitarnya dapat giliran hujan juga. Walaupun rintik-rintik dan sebentar tapi tetep menyejukkan kok. Masih malu-malu gitu turun hujannya.

Hujan yang rintik-rintik ini membuatku makin kangen sama suami. Dramanya pasangan yang LDM beginilah hahaha. Mungkin ada yang bilang aku lebay atau apalah apalah. Tapi percayalah.. memang itu yang aku rasakan hehehe.

Jadi memikirkan, mungkin ketika aku sudah berkumpul bersama suami salah satu hal yang bisa di lakukan pada saat hujan adalah makan pisang bakar coklat keju (kesukaan aku) sambil ngeteh cantik atau ngopi-ngopi cantik gitu. Duduk bersama sambil ngobrolin masa depan. Karena sekarang ngobrolnya kalo pas pulang kerja, lagi dijalan pas pulang bareng atau pillow talk sebelum tidur. Bismillah.. as soon as possible. Banjarnegara i'm coming.

Pagi ini setelah do'a pagi aku dipanggil sama pak bos ke ruangannya. Aku sudah menerka-nerka apakah sudah ada orang yang menggantikan posisiku atau ini membahas masalah project karena kebetulan mendekati akhir tahun kita dapat project di beberapa kota luar Jawa. Ini sudah seperti ritual tahunan kalo mendekati akhir tahun adalah jam-jam tersibuknya aku sebagai admin dan purchasing.

pas datang ke ruangan pak bos dan duduk, suasana hening. Pak bos memulai pembicaraan.

Bos : Begini res, kamu sudah yakin akan resign dari sini? karena kami masih membutuhkan bantuan kamu.
Aku :  Saya yakin pak, dan sudah mantap akan resign dari perusahaan ini.
Bos : Seandainya kamu sudah tidak bekerja berarti kan kamu menjadi tanggungan suami sepenuhnya?
Aku : Iyap betul pak, suami saya juga tidak menyuruh saya untuk bekerja.
Bos : Coba dibicarakan lagi dengan suami apakah masih memungkinkan jikalau kamu masih disini. Atau mungkin suami yang pindah tugas ke Purwokerto?
Aku : Saya coba sampaikan pak.

Lalu aku pun kembali ke ruangan.

Keputusan saya sudah bulat pak boss. Maafkan saya. Berat memang meninggalkan tim yang sudah sangat solid ini. Sesungguhnya kalo aku di ijinkan aku mau sekarang juga off dan nyusul suami ke Banjarnegara (ngarep). Pengen menjadi istri yang baik ceritanya. Mungkin aku memang dapet gaji ketika aku bekerja, namun selama aku bekerja di Purwokerto itu berarti aku menjalani hubungan jarak jauh dengan suami. Ketika aku berhenti bekerja biarlah Allah saja yang menggajiku karena aku mencoba taat kepada suami. Aamiin..

Love,

- Resti -

Senin, 02 November 2015

Rezeki itu jaminan Alloh

"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak di sangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan keperluannya. (QS. At-Talaq ayat 2-3)"


Cuplikan ayat tadi cukup menyentuh hati saya pagi ini. Seperti biasa Senin pagi ba'da subuh saya dan suami berangkat bersama. Saya ke Purwokerto dan suami ke Banjarnegara. Pagi tadi karena kami berangkat dari rumah orang tua saya, kami berangkat 15 menit lebih awal. Kami berangkat pukul 04.45 WIB. Biasanya kalo dari tempat suami kami berangkat pukul 5. 

Pagi ini aku masih merasa ngantuk, Alhamdulillah minggu malam hujan turun membasahi desa kami. Hujan yang turun membuat tidurku tidak begitu nyenyak. Walaupun masih mengantuk namun mau tidak mau kami harus tetap berangkat. Ya iya dong kalo ngga berangkat gasik bisa-bisa suami telat sampe kantornya. 

Pada mulanya perjalanan kami lancar, namun 20 menit setelah menempuh perjalanan ternyata ban motor kami bocor. Hari masih pagi dan tambal ban di pinggir jalan raya masih banyak yang tutup. Suami memutuskan untuk mengendarai motor dengan sangat pelan, takut nanti bocornya makin lebar sambil mencari tambal ban yang sudah buka.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 5km, akhirnya ada tambal ban yang sudah buka di dekat Pom bensin Karang Lewas. Alhamdulillah. Saat kami datang masih terlihat sepi. Lalu tak berapa lama dibelakang kami ada bapak paruh baya menuntun motornya yang ternyata mengalami hal yang sama seperti kami. Beliau membawa keranjang kosong, sepertinya bapak tersebut akan ke pasar. 

Saya dan suami menunggu sambil duduk-duduk di pinggir jalan. Tak berapa lama ada 2 truk yang berhenti untuk mengisi angin ban mereka. Tak berapa lama datang lagi truk dan mobil pick untuk mengisi angin. Tarif isi angin ban truk saya lihat sekilas Rp 5000. Wah, rejeki si bapak sudah ramai sepagi ini. Padahal saat itu jam masih menunjukkan pukul 05.18 WIB. Kalo ada 5 truk berarti si bapak sudah mengantongi uang Rp 25.000.

Si bapak bilang katanya sejak pukul 4 pagi sudah ada truk yang singgah untuk mengisi angin. Pada saat kami menambal ban, sekitar 10 menit sudah ada 5 truk yang mengisi angin, 2 motor yang menambal ban. Wah sudah bisa di hitung ya penghasilan si bapak pagi ini. Hehehe..

Kejadian tadi membuat aku cukup tercengang. Di saat tambal ban yang lain masih tutup dan mungkin buka siang hari, si bapak sudah memulai bekerja sejak pukul 4 pagi. Walaupun mungkin harus mengorbankan waktu istirahatnya yang berkurang karena profesinya. Mungkin kalau di hitung-hitung penghasilan si bapak sudah mencapai 50rb. Luar biasa ya rezeki Allah itu. Allah memberikan rezeki bagi siapa saja yang mau berusaha. 

Bayi yang masih dalam kandungan pun diberikan rezeki melalui ibu yang mengandungnya. Si bapak sudah mengingatkan saya kembali pada petikan ayat diawal tulisan ini. Terima kasih bapak. Saya sendiri malu, saya bekerja 6 hari dan digaji setiap bulannya. Namun, kadang saya masih kurang bersyukur dengan rezeki yang saya dapatkan. Kejadian pagi ini sangat memberi inspirasi bagi saya dan suami. Walaupun suami agak terlambat sampai kantor, segi positifnya saya jadi nggak ngantuk lagi dan kami mendapat pelajaran yang sangat berharga. 


Love,

- Resti (karyawati yang ingin menyegerakan resign) -