Apapun kebaikan yang terjadi padamu,(asalnya) dari Allah,
Dan apapun yang buruk menimpa dirimu, (asalnya) dari dirimu
(QS An Nissa : 79)
Kejadian ini terjadi sekitar satu tahun yang lalu, ketika saya harus berangkat ke kota Jogjakarta untuk melaksanakan perjalanan dinas. Saat itu aku baru lulus SMK dan sama sekali tidak mengerti wilayah Jogjakarta.
Dengan berbekal uang seadanya dan alamat kantor yang dituju, aku berangkat jam 5 pagi menggunakan Travel. Sepanjang perjalanan aku memikirkan dimana aku harus tinggal, dengan siapa, apa yang harus aku kerjakan, bagaimana bertemu dengan pimpinan dan lain-lain.
Aku baru ingat, ada teman SMP ku yang sedang melanjutkan studi di jogja. Aku memutuskan untuk menghubunginya meminta bantuan agar aku bisa ikut beristirahat di tempatnya. Dengan senang hati ia mau membantuku, dan juga mengantarkan ku ke alamat kantor yang aku tuju.
Sesampainya di jogja dan beristirahat sejenak, aku menyampaikan tujuanku datang ke jogja untuk mengikuti pelatihan selama kurang lebih 1 bulan. Dan aku belum tahu dimana tempat pelatihannya.Ternyata ia tahu lokasi kantor yang aku tuju, esok hari nya ia mengantarkanku. Kami berjalan sekitar setengah jam menyusuri jalan, melewati kampus. Dia hanya bisa mengantar sampai depan kampus tempat ia belajar, dan ia menunjukkan arah menuju kantor yang aku tuju.
Aku sampai di kantor pukul 08.30wib, terlambat setengah jam dari jam masuk kerja. Beruntung pimpinan memaklumi ku. Setelah berkenalan, aku langsung mengikuti pelatihan. Aku belum pernah mempelajari materi pelatihan di bangku SMP maupun SMK. Dan aku punya waktu satu bulan untuk mempelajari materi tersebut.
Hari cepat berlalu dan berganti petang, aku pulang ke kost temanku. Aku menangis, aku merasa tidak mampu mengikuti pelatihan itu, ada penyesalan dalam hatiku. Tetapi temanku berusaha meyakinkanku bahwa aku pasti bisa melaluinya. Dengan catatan aku harus sabar menghadapinya. Dan aku juga menyampaikan padanya, bahwa aku tidak mungkin terus-menerus menginap di tempatnya. Aku merasa tidak enak dengan teman-temannya meskipun dia tidak keberatan membantuku.
Keesokan harinya, aku lebih memantapkan hati mengikuti pelatihan. Aku berbincang-bincang dengan marketing yang kebetulan sedang makan siang denganku, mbak Aisah namanya. Aku sampaikan kendala ku, subhanallah dia menawari aku untuk tinggal di rumahnya. Karena ia tinggal sendiri, sedangkan suaminya berdinas di luar kota. Dengan senang hati aku menerima tawaran itu. Sore hari aku langsung ikut ke rumahnya.
Aku merasa lebih aman tinggal bersama mbak Is, meskipun jarak ke kantor cukup jauh. Setiap hari kami berboncengan menuju kantor. Sesekali ketika hari libur, aku di ajak jalan-jalan melihat kota Jogjakarta. Dia tak hanya baik tapi juga penyayang.
Tak terasa satu bulan berlalu, aku harus kembali ke Purwokerto. Belum puas rasanya berkeliling kota Jogjakarta. Sedih rasanya harus berpisah dengan mbak Is, orang yang selama di sana membantuku. Sampai sekarang aku masih mengenang saat-saat aku disana. Mengenang kabaikan-kebaikan mereka.
Aku baru menyadari, Allah selalu bersama kita baik dalam keadaan suka maupun duka. Menolong kita ketika menghadapi kesulitan. Dan kadang Allah mengirimkan pertolongan dengan hal yang tidak di sangk-sangka. Ketika kita berbuat baik kepada orang lain, Allah akan membalas dengan berlipat-lipat kebaikan kepada kita, meskipun dengan dcara yang berbeda. Selama ini aku hanya mendengar dari cerita-cerita orang lain, dan kini aku telah mengalaminya sendiri. Jangan takut berbuat baik, karena setiap hal yang kita perbuat, baik maupun buruk Allah pasti kan membalasnya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar